Lihat
apel itu merah
laut itu biru
senja itu jingga
tapi mengapa wajahmu kelabu?
Aku sudah menghitung setiap butir embun di atas apel
juga menghitung dalamnya samudra
tapi tanda tanya dalam rautmu tak mampu terusik.
Apakah senja bisa mencari jawab
selagi pintu hati tertutup rapat-rapat?
Cemburu itu merah
sepi itu biru
nelangsa itu jingga
mana warna yang akan kau beri padaku?
"Hitunglah berapa banyak maaf yang sudah kuberi," sahutmu
sembari menggigit buah apel dan mengulurkan sisanya untukku.
---Â
kota daeng, 28 Maret 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!