Meniti tangga-tangga tak kasat mata menuju purnama
angin malam berembus nakal di antara kaki-kaki kita
mungkin dia tersesat
tapi mungkin juga cemburu.
Sudah, tak usah peduli
pun tak perlu khawatir
selagi jemarimu tidak lepas dari genggamanku.
Meniti tangga-tangga tak kasat mata menuju purnama
semakin tinggi kita beranjak
semakin kecil bumi dan segala kefanaannya
di sini
kita berada di antara kefanaan dan keabadian.
Meniti tangga-tangga tak kasat mata menuju purnama
menuju puncak yang sudah di ambang mata
sebentar lagi kita bukan milik dunia
kita akan melarungkan seluruh cinta dan jiwa pada penguasa malam.
Setelah semua itu terjadi
tangga-tangga tak kasat mata akan berguguran
luruh bersama awan-awan dan angin malam
lalu kita akan kembali menjadi milik kefanaan.
---
kota daeng, 21 Maret 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI