Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ruang Gelap

17 Maret 2020   20:17 Diperbarui: 17 Maret 2020   20:19 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://unsplash.com/

Dalam ruang gelap
bukan waktunya saling menyumpah
atau saling melempar polemik.

Kita semua adalah penghuni kamar raksasa
yang diberi kunci serep oleh empunya kehidupan.
Sekarang listrik padam
tapi kita malah mengutuk balon lampu.

Jauh lebih baik menyalakan
sebatang lilin untuk menghalau kegelapan
daripada saling menyumpah
atau saling melempar polemik.

Memang,
pada akhirnya lilin akan membakar dirinya sendiri dan habis meleleh.

Tapi paling tidak
sambil menunggu fajar tiba
kita telah memberikan perlawanan
sekuat-kuatnya
sekeras-kerasnya.

---


kota daeng, 17 Maret 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun