Untuk bisnis benih lobster sendiri, beberapa hari terakhir ini sejumlah portal berita menurunkan kabar yang bikin terperangah. Misalnya: Vietnam menggelontorkan uang lumayan gede untuk pembelian bibit lobster dari Singapura.
Hitungannya bisa mencapai 15 milar rupiah per hari, dan sudah jadi rahasia umum, kalau Singapura selama ini menjadi pusat transit benih-benih lobster yang diselundupkan dari Indonesia.
Hal ini sinkron dengan data lainnya. PPATK mengendus pergerakan uang terkait penyelundupan benih lobster yang bisa mencapai 900 miliar rupiah per tahun. Jadi kalau dirata-ratakan, nyaris 3 miliar rupiah per hari.Â
Ini bukan uang kecil, sehingga menjadi salah satu alasan mengapa keran ekspor benih lobster harus dibuka. Pemerintah ingin agar perputaran uang besar tersebut berpindah dari dunia antah berantah masuk ke neraca negara.
Tapi alasan ini justru semakin menegaskan motif pemerintah yang cenderung mengejar profit jangka pendek dari perdagangan benih lobster. Mengapa tidak menunggu hingga lobster dewasa baru diperdagangkan? Harganya juga bisa 10 kali lipat dalam waktu kurang lebih setahun dari harga saat masih berupa benur.Â
Jika memang "merasa sayang" dengan uang hilang yang berkeliaran di tangan jaringan para penyelundup, ya sistem dan orang-orang lapangan yang bertugas dalam pengawasan harus diperkuat.
Jika sistem pengawasan lemah, masalah kita akan sama saja jika ekspor benih lobster benar-benar terealisasi. Kebijakan untuk mengontrol eksploitasi sumber daya alam apapun akan lumpuh jika pengawasan di lapangan lemah.
Ini juga yang membuat banyak kekhawatiran muncul dari masyarakat (termasuk eksportir lobster dewasa) akan keberlangsungan sumber daya lobster jika keran ekspor benihnya dibuka.
Selain itu, uang besar bisnis bibit lobster juga bisa dialihkan ke dalam negeri dengan menggiatkan budidaya lobster. Masa kita mau kalah dengan Vietnam!
Jadi sebenarnya ekspor benih lobster ini masalah sederhana yang dibuat nampak rumit. Mau diputar-putar bagaimana pun dengan alasan apa pun, ekspor lobster dewasa masih jauh lebih menguntungkan dibanding ekspor lobster saat masih bayi, baik dari aspek bisnis maupun ekosistem.
---