Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Baby Lobster

17 Desember 2019   20:47 Diperbarui: 18 Desember 2019   18:50 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://news.okezone.com/

Kami hanyalah kumpulan bernasib malang
hidup kami di tangan ibu samudra
tapi nasib kami di tangan penulis regulasi
rumah kami terumbu karang
tapi kami terpenjara di tambak-tambak kota terlarang.

Tak usah heran dengan survival rate
musuh kami banyak
mulai dari predator di tengah rantai makanan
hingga predator berdasi mengkilat
gelombang laut yang beringas
hingga jempol-jempol yang menari senyap.

Kamu pernah menimang bayi sambil menyanyi nina bobo?
Sungguh, kami mau seperti itu
didongengkan pasir yang bisa berbisik
dininabobokan ibu samudra
hingga kami memimpikan lautan yang lebih ramah
dan penuh cinta.

Tapi kami hanyalah kumpulan bernasib malang
hidup kami di tangan ibu samudra
tapi nasib kami di tangan penulis regulasi.

---


kota daeng, 17 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun