Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gugur

7 Agustus 2019   21:29 Diperbarui: 7 Agustus 2019   21:30 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemilau berakhir sudah
bunga Anggrek Emas nan penuh pesona gugur
bersama daun-daun yang kering disapa kemarau.

Lilin hitam dinyalakan
asap dupa ditebarkan
doa-doa dipanjatkan
seisi taman bunga berduka pada senja yang penghabisan.

Udara dipenuhi ratap
dan malam yang akan datang
menjadi malam-malam yang diselimuti elegi

Bunga Anggrek Emas nan penuh pesona telah gugur
kemilaunya berakhir sudah.

Tetapi sesungguhnya
kemilau itu tetap hadir
dalam manusia yang hatinya seperti taman bunga di pagi hari.

---

kota daeng, 7 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun