Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Samudra dan Benua

27 Juli 2019   19:45 Diperbarui: 27 Juli 2019   19:48 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://www.elsevier.com

Senja telah pergi, Kasih
tinggalkan siluet masa lalu di cakrawala
tempat awan dan hening memadu kasih.

Di tepi samudera
kita telah menyusuri pasir berwarna tembaga.
Telapak kakiku tinggalkan jejak di atas butiran

telapak kakimu pun
mencoba peduli
pada kisah-kisah platonis yang diukir benua.

Di tepi benua
setiap kali senja datang dan pergi
kita telah menapaki kisah kita sendiri.
mencoba peduli

pada kisah-kisah platonis yang diukir samudera.
Mereka
benua
samudera

berpikir kita berbeda
dan kita di antara mereka
yang tiada peduli pada kisah yang akan kita ukir.

Senja telah pergi, Kasih
genggam erat tanganku
di tempat pantai dan laut memadu kasih
suatu pagi mereka akan mengerti.

---

kota daeng, 27 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun