Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pemuja Menjadi Pembenci

16 Juli 2019   20:57 Diperbarui: 16 Juli 2019   21:29 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

0 Advanced issues found▲

1

Hidup pahit
mungkin butuh bergelas-gelas kopi agar manis kembali
bukan hanya kopi
juga biarkan televisi mati berhari-hari.

Jangan tertawa

Tidak tahukah kamu perihnya luka
jika orang yang dipuja ternyata berdusta?
Tidak pernahkah kamu rasa sakit hati
jika idola ternyata mendua?

Hati luka
membusuk
membuat hidup hampa
mungkin butuh berpuluh-puluh malam agar cerah kembali.

Aku tahu!
Aku tahu obat hati yang luka karena cinta,

Benci!

Jadi aku akan belajar membenci
aku akan masuk kepompong
dan keluar menjadi pembenci.

Aku akan membenci dirimu
membenci kopi
membenci malam dan purnama
membenci hidup.

Setelah itu kau boleh tertawai aku sepuasnya
aku tidak butuh bergelas-gelas kopi
tidak butuh puluhan malam
yang dibutuhkan pembenci hanyalah dirinya sendiri.

Aku akan menjadi pembenci seumur hidup
sampai benar-benar lupa bagaimana rasanya terluka
rasanya perih
rasanya cinta
rasanya hidup
dan membiarkan diriku luruh di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun