Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perang Hashtag

15 Februari 2019   21:00 Diperbarui: 15 Februari 2019   21:04 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dokpri

Dua kubu berperang bersenjatakan hashtag berjilid-jilid
juga sentimen dan byte-byte data.
Jadi kancah perseteruan algoritma yang rumit
sampai pecah linimasa.

Warganet pun jadi pemandu sorak
sebagian meratap pilu sebagian tertawa terbahak-bahak
ada juga yang hanya menyimak seperti patung gagak
sebagian lagi terkena sabetan senjata
berdarah-darah
tanpa bantuan palang merah.

Bagaimana denganmu?
Aku tidak ke mana-mana dalam perang raya ini
memilih terpaku dalam gawai
sampai menyadari
pedang dan perisai baru terus tumbuh dari jempol dan notifikasi
senjata-senjata terus dikirim ke medan perang
sampai trending topic lengser dari singgasananya.

Aku merasa tak ikut berdosa
pun tak ikut menyingkap sisi bodoh perang ke seluruh semesta
sampai menyadari
pedang dan perisai baru terus tumbuh dari jempol dan harga diri.

Dua kubu berperang bersenjatakan hashtag berjilid-jilid
sayangnya tidak ada pemenang dan pecundang dalam perang ini
selain kebenaran yang kian terjepit
dan warganet yang berdarah-darah
tanpa bantuan palang merah.

--- 


kota Daeng, 15 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun