Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Hujan yang Menepati Janji

26 Januari 2019   21:15 Diperbarui: 27 Januari 2019   00:13 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://www.artstation.com/

Tapi sebelum benar-benar mengubah dirinya ke bentuk paripurnanya. Hujan, tiba-tiba mengubah dirinya menjadi seekor kupu-kupu bersayap kuning lalu terbang rendah mengitari salah satu perkampungan. Untuk sesaat dia ingin mengetahui keadaaan di bawah sebelum mulai bekerja.

Banjir sudah menggenangi banyak rumah. Suasana nampak lengang. Nampaknya sejak tadi penduduk perkampungan tersebut sudah mengungsikan diri.

Hap!

Saat terbang di antara gang yang sempit, hujan tidak terlalu memperhatikan keadaan di sekelilingnya sehingga tiba-tiba masuk jaring perangkap seorang anak. Anak itu tersenyum puas sembari memperhatikan keindahan sayap kupu-kupu dari celah-celah jaringnya.

"Ardi! Ayo, Nak!" suara Ece terdengar lagi dari balik pintu.

"Sabar, Mak. Saya sudah menangkap hujan. Mak sama Dodi jalan duluan saja, saya menyusul secepatnya!" sahut Ardi.

Ece geleng-geleng kepala, lalu menghilang sebentar saat terdengar suara rengekan si Dodi, si adik.

Hujan terkejut karena Ardi ternyata mengetahui jatidirinya.

"Kamu mengenalku?" suara hujan terdengar sangat lirih.

"Tentu," sahut Ardi. "Aku mengagumi hasil karyamu ini," sambil memandang genangan air yang terus meninggi.

"Kalau begitu kamu harus membebaskanku agar aku bisa terus bekerja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun