Aku seorang pejabat yang duduk di tempat terhormat, wahai rakyat!
Kalau para idealis itu bilang aku ini pelayan, jangan percaya kalian!
Nyatanya kalian yang harus tunduk setiap melintas di ujung mataku
kalian yang harus bekerja keras untuk memberi upeti kepadaku
kalian yang harus kesana-kemari mengikuti arah telunjukku.
Aku seorang pejabat tapi jangan menyebutku jahat, Wahai rakyat!
Karena kebaikanku-lah kalian masih diberi hak untuk bernapas
tapi kalian tidak punya hak untuk bebas
kalian diberi hak untuk bicara
tapi kalian tidak punya hak untuk bersuara
kalian diberi hak untuk mendengar
tapi kalian tidak punya hak untuk menjadi pintar.
Aku seorang pejabat, terkuat dari antara yang terkuat, Wahai Rakyat!
Kalau pemuka agama bilang aku harus mengayomi, itu hanya untuk menakut-nakuti.
Mengapa?
Jangan bertanya
kalian memang diberi hak untuk gundah gulana
tapi kalian tidak punya hak untuk bertanya!
---
kota daeng, 26 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H