Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Putri, Pangeran, dan Rembulan

10 Maret 2018   21:38 Diperbarui: 11 Maret 2018   03:06 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: i-love-all-chocolate.tumblr.com

Putri:
Menghitung kepastian di layar malam
kucari jawaban di antara awan kelabu
dimanakah gerangan dirimu, Rembulan?
obatilah hati yang gundah.

Pangeran:
Wahai, Rembulan
apakah berbalas rasa yang kutitipkan di negeri seberang?
di antara jeram-jeram rindu
di dalam kamar hangat istana pualam?

Putri:
Seperti kuncup bunga di awal pagi
aku masih muda belia
pantaskah aku terima keagungan cinta?
Katakanlah, wahai Rembulan
jangan sepi sembunyi!

Pangeran:
Dia adalah pesona semesta
jangan tertawai aku yang tersipu
sebentar lagi kamu juga jatuh cinta
cepat-cepatlah pulang bawa kabar gembira.

Putri:
Rembulan!
Datang juga pada waktu terakhir
tersesatkah kamu malam ini?

Pangeran:
Rembulan!
Jangan buat jantungku berpacu
jangan bawa kabar buruk.

Putri:
Apakah kamu akan mengobati gundahku?

Pangeran:
Aku hampir dimakan rindu!

Putri:
Jangan katakan puisiku padanya!

Pengeran:
...atau kucari jawaban di antara awan kelabu.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun