Misalnya saat baru mulai bekerja dan belum memiliki kendaraan sendiri, sebaiknya alokasi tabungan diprioritaskan untuk down payment kredit kendaraan. Setelah itu alokasi tabungan selanjutnya diprioritaskan untuk down payment KPR atau persiapan dana pernikahan. Begitu pula untuk kebutuhan yang lain, kelahiran anak, biaya pendidikan, naik haji, umrah dan lain-lain. Dengan demikian penyisihan pendapatan untuk tabungan lebih terarah untuk memenuhi tujuan keuangan pada setiap tahap kehidupan.
Hidup Hemat
Strategi menyisihkan pendapatan harus didukung pula oleh gaya hidup hemat. Gaya hidup hemat bisa mulai dengan hal-hal kecil seperti: membawa bekal dari rumah ke tempat kerja agar mengurangi uang makan di luar, menggunakan peralatan listrik hemat energi, berjalan kaki ke tujuan yang dekat dibanding berkendara, mengurangi kebiasaan kurang baik (rokok, alkohol) dan lain-lain. Jika memiliki pekarangan/lahan yang memungkinkan, kita juga menekan biaya hidup dengan bercocok tanam kebutuhan dapur sehari-hari seperti cabe, tomat dan sayuran. Setiap rupiah yang berhasil kita hemat dapat dialokasikan untuk tambahan pos tabungan
Pendapatan Tambahan
Strategi lain selain menekan biaya atau pengeluaran adalah meningkatkan arus kas dengan memiliki sumber pendapatan tambahan. Pendapatan tambahan ini bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana sesuai dengan keterampilan atau hobi kita. Misalnya menjadi guru les/privat, jualan tiket atau pulsa, berdagang ikan hias, menulis buku dan lain-lain. Dengan penambahan pendapatan, dana yang dialokasikan untuk tabungan juga lebih besar.
Dalam neraca keuangan pribadi, tabungan termasuk dalam kolom aktiva atau kekayaan. Namun berbeda dengan investasi, tabungan ini rentan tergerus nilainya oleh inflasi atau potongan (biaya admin) dari pihak penyedia jasa penyimpan tabungan. Oleh karena itu kita mesti memperlakukan tabungan kita seperti merawat sebuah pohon. Pohon yang diberi cukup air serta pupuk mulai dari bibit akan menghasilkan buah yang baik saat waktu berbuah tiba. Begitu pula tabungan kita. Â Salam Kompasiana. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H