Di bibir ranum itu
aku tambatkan dua kecupan biru
satu untuk dirimu yang dulu
satu untuk kekasihmu.
Sampaikan salam sebelum ia tiba
di gerbang neraka
tempat terlayak untuknya kurasa
atau mungkin juga surga tanpa surya
entahlah.
Kini nyaris sirna jarak kita
hanya ada aku
dirimu
dan cawan berisi air mataku.
Di bibir ranum itu
aku tuangkan isi cawan
yang segera jadi racun dalam hatimu
seperti bulan madu anak perawan.
Di bibir ranum itu
aku tambatkan dua kecupan biru
satu ucapan perpisahan
satu ungkapan cinta yang tak pernah kesampaian.
---
kota daeng, 9 Januari 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI