Saat hatimu benar-benar berada di garis batas
antara hitam dan putih
gelap dan terang
pahit dan manis kehidupan
kamu mungkin tak bisa mencintai lagi.
Kamu mungkin beroleh kebijaksanaan sejati
dan mencapai puncak perjalanan spiritualmu
tapi kamu mungkin tak bisa mencintai lagi.
Kamu mungkin bisa mengurai warna biru dari langit
menarik warna hijau dari dedaunan
memisahkan penawar dari racunnya
tapi kamu mungkin tak bisa mencintai lagi.
Karena cinta adalah keberpihakan
kepada hitam maupun putih
gelap maupun terang
pahit maupun manis kehidupan
Karena lawan dari cinta bukanlah benci
keduanya adalah saudara serahim
yang hanya dipisahkan selaput tipis.
Lawan dari cinta adalah abai.
Bahkan Tuhan pun melarang orang baik yang mencintainya
untuk membenci
pada orang jahat
bahkan setan sekalipun.
Makanya aku lebih memilih jadi bajingan
yang membenci Tuhan
agar esok hari rasa benciku berubah jadi cinta
siapa tahu.
Makanya aku lebih memilih jadi orang bodoh
agar masih bisa mencintai pengetahuan
atau jadi cendekiawan
agar masih bisa mencintai kekurangpengetahuan
Saat hatimu benar-benar berada di garis batas
mungkin jantungmu tidak bisa berdenyut lagi
karena sejatinya manusia adalah cinta, bukan?
---
Kota Daeng, 212 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H