Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perjuangan dalam Secangkir Teh

27 Agustus 2017   21:22 Diperbarui: 2 September 2017   14:00 2734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://www.sundaypost.com

Mari
pandangi teh dalam cangkir
apa yang kamu lihat?

Hanya air berwarna merah
dengan kepul asap tipis
atau
kamu melihat perjuangan?

Secangkir teh di ujung pagi
adalah sebuah perjuangan berbulan-bulan lamanya.

Perjuangan akar-akar pohon teh bersama cacing dan mikroba
menyusu ibu bumi
perjuangan pucuk-pucuknya memanen udara dan matahari
sebelum tangan-tangan para pemetik menyemainya
dan para pedagang mengantarkannya.

Perjuangan awan-awan yang tidak pernah lalai
mengucurkan air kehidupan
melarutkan setiap mozaik alam
jadi ukir-ukiran kebaikan pada setiap serpih pucuknya.

Sekali lagi
mari pandangi cangkir tehmu
apa yang kamu minum?

Ya
dari dalam cangkirmu
kamu menyesap matahari, udara dan awan-awan
kamu menyesap perjuangan.

Kamu menyesap cinta
secangkir kebaikan dari alam semesta.

---



Kota daeng, 28 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun