Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Penyair Kelu dan Pantai Cinta

15 Juli 2017   22:16 Diperbarui: 20 Juli 2017   14:36 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.placestoseeinyourlifetime.com

Sepi sudah malam tanpa bintang
hanya senyap bersemayam dalam bayang
dan kerlip kecil manja
di sudut kerlingmu
seperti lampu perahu di ujung segara
tapi kita masih bergeming dengan wajah bersemu.

Hampir kumaki rembulan
yang enggan hadir bawa terang di pesisir
sampai aku sadari ombak berbisik pada pasir.

Seperti nelayan leyeh-leyeh di atas dermaga
mereka rupanya sedang nikmati purnama
dalam rupa gadis pantai elok bersahaja
yang sedang menanti kata cinta.

Sepi sudah malam tanpa bintang
senyap masih bersemayam dalam bayang
aku memang tak pandai menebar cinta
jadi kecuplah perasaanku lewat jemari menggenggam mesra
juga orkestra jantung dalam dada.

Jika tak hendak menjawab saat ini
baiklah, Dinda
lain kali kubawa serta kertas-kertas puisiku
lalu kusembunyikan ombak, pasir dan purnama di dalamnya.

---

kota daeng,malming 15 Juli 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun