Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lagu Cinta

27 Mei 2017   19:49 Diperbarui: 27 Mei 2017   20:36 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingat kini lagu cinta itu
yang pernah kita nyanyikan syahdu
di garis batas buih ombak dan pasir abu-abu
horizon sedang menghiasi diri dengan pelangi saat itu
lalu romansa sehari ditutup dengan senja yang hadir malu-malu.

Tidak ingatkah kamu, Sayang? Jaket hitamku dan sepatu birumu
lampu kota yang temaram mengantar kita pada kedai itu
pelabuhan terakhir tempat kusauhkan kapal jiwaku
pada cincin yang pantulkan cahaya matamu
lalu jawaban itu terucap merdu.

Ah, aku  tidak ingin mengutuk masa lalu
sampai yang kutakutkan datang seperti hantu
kamu nyanyikan lagu cinta itu dengan sepenuh kalbu
kali ini bukan denganku, tapi dengannya pendamping hidupmu.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun