Ada marah di ujung jarum jahitmu
kamu lepaskan di sela serat
hati jenuh berkarat
membisu.
Ada marah di ujung jarum jahitmu
tapi langit malam yang koyak
telah dijahit kembali
tanpa janji.
Jemari tak lagi muda seperti dulu
seuzur mesin jahit di atas lantai kayu
suami lari dengan istri orang
anak-anak tak pernah pulang
adalah rumah yang nyaris lelah menopang
tapi tak akan kamu tinggalkan di belakang
Setiap helai pakaian yang tuntas
adalah masa lalu yang ingin membayarmu lunas
dalam diam
karena langit mereka telah kamu sulam
dengan air mata
tanpa tanya.
Ada marah di ujung jarum jahitmu
tapi tak apa
amarah telah menyelamatkanmu
dari bayang-bayang kelam masa lalu
dari penagih hutang
bahkan dari dirimu sendiri.
-----
kota daeng, 13 Maret 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H