Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Blunder Bu Sylvi dan Manajemen Waktu

28 Januari 2017   19:04 Diperbarui: 28 Januari 2017   19:10 2765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada peristiwa lucu dalam debat Pilgub DKI jilid 2 tadi malam. Pada salah satu sesi, ibu Sylvi mengajukan  pertanyaan untuk dijawab Paslon 3. Sayang, narasi pertanyaannya kepanjangan sehingga saat waktu memberikan pertanyaan sudah selesai, pertanyaan dari bu Sylivi belum terungkap secara eksplisit. Bu Sylvi kelihatan mau meneruskan pertanyaannya, tapi Tina Talisa selaku moderator segera memotong ucapan ibu Sylvi.

Akibatnya pak Anies yang akan menjawab pertanyaan jadi kebingungan. Tapi tidak putus akal, bu Sylvi dan pak Anies saling mendekat agar bu Sylvi bisa melanjutkan pertanyaannya. Adegan itu jadi momen yang lucu karena di belakang mereka, paslon nomor 2, Ahok dan Djarot, bermain peran seperti juri yang ingin melerai dua orang yang sedang berkelahi.

Entah bagaimana cara panitia debat membuat time reminder (pengingat waktu) terhadap paslon yang sedang bertanya atau menjawab. Jika menonton dari rumah, kita biasa tanda pengingat ini pada 10 detik terakhir sebelum waktu habis. Mestinya tanda seperti ini juga terlihat pada mereka yang berada di panggung debat.

Manajemen Waktu

Saya jadi teringat pada pelatihan bertema public speaking yang pernah saya ikuti. Ada sesi-sesi dimana kami harus memaparkan suatu topik dengan alokasi waktu tertentu. Bisa sepuluh menit, lima menit atau bahkan lebih singkat, empat atau tiga menit. Jika waktu habis, peserta harus berhenti berbicara. Setelah itu fasilitator membuat evaluasi terhadap peserta seefektif apa penyampaian pesan kepada audiens dengan waktu yang terbatas tersebut.

Untuk membantu peserta, biasa fasilitator meminta salah satu panitia menjadi time keeper untuk mengingatkan peserta apabila waktunya hampis habis. Media pengingatnya bisa dengan kode suara tertentu atau dengan papan peringatan. Dengan demikian peserta dapat mengatur kata-kata yang diucapkan sedemikian rupa, agar seluruh pesan sampai kepada audiens dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Kiat-kiat yang harus dilakukan peserta adalah menulis rancangan presentasi sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan, kemudian melakukan simulasi untuk mengatur intonasi dan kecepatan berbicara. Kadang terjadi, bahan presentasi yang ringkas pun jadi menyita waktu terlalu lama karena disampaikan dengan lambat atau banyak improvisasi yang tidak perlu.

Gol dari metode ini adalah pada saat peserta kembali ke tempat tugas masing-masing mereka dapat membiasakan diri mematuhi waktu saat diberi kesempatan berbicara di depan pendengar. Di sisi lain pesan yang ingin ditujukan kepada pendengar juga sampai dengan sukses.

Blunder Debat

Kembali ke debat Pilgub DKI jilid 2. Bu Sylvi tadi malam saya lihat cukup bersemangat menyampaikan narasi pertanyaan sampai punya contekan segala. Tapi sayang alokasi waktu pertanyaan selama satu menit tidak bisa dikelola dengan baik. Padahal sebenarnya jika menyimak pada bagian awal, pendengar sudah bisa menangkap maksud pertanyaan tersebut. Masyarakat merasa kurang dilibatkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah. Bu Sylvi mungkin bermaksud memperkuat statement-nya atau mengarahkan jawaban pak Anies dengan menyebut produk-produk Peraturan Gubernur yang sudah disiapkan pada catatan kecilnya.

Untuk menyampaikan pertanyaan, tidak perlu persiapan yang rumit seperti pada pelatihan yang saya tuliskan di atas. Tapi sayang, sepertinya paslon 1 cq bu Sylvi tidak menghitung dengan baik alokasi waktu bertanya disesuaikan dengan narasi pertanyaan yang akan diajukan. Atau jika memang sudah dipersiapkan dengan baik, eksekusinya yang sedikit bermasalah. Mestinya dengan waktu yang singkat, cukup mengungkap point pertanyaan, tidak mengulang kata-kata yang sudah jelas atau memberi jeda-jeda panjang antar kata.

Sebenarnya sejak awal, debat sudah berjalan dengan baik. Ketiga paslon terlihat tidak kesulitan menyelesaikan penjelasan atau pertanyaannya dengan alokasi waktu yang tersedia. Hanya saja pada saat ibu Sylvi memberikan pertanyaan kepada pak Anies, terjadilah blunder seperti itu. Sebenarnya bukan kesalahan besar, hanya berbuah kehebohan baik untuk penonton di rumah maupun yang berada di sekitar panggung debat. Bagusnya, atmosfir acara debat yang tadinya tegang berubah jadi hangat dan menghibur.

Manajemen waktu memang cukup penting dalam acara-acara seperti seminar, presentasi atau debat seperti malam tadi. Mudah-mudahan pada debat jilid 3 nanti para paslon dapat memberi perhatian lebih baik pada alokasi waktu yang diberikan. (PG)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun