Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi dan Cermin Waktu

18 Oktober 2016   18:09 Diperbarui: 18 Oktober 2016   18:17 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari www.theodysseyonline.com

Jika waktu pergi tanpa ucapkan perpisahan, dia akan kembali dengan cara yang sama. Saat itu penyesalan telah jadi kebodohan jenaka yang dirindukan. Kamu pun jadi sedikit lebih tinggi dibanding tembok yang dibangun penyesalan itu.

Medali-medali telah disiapkan, tetapi kepada siapakah nanti lagu kemenangan dinyanyikan jika kamu menolak ikut serta. Memang setiap kali tersadar kamu semakin paham, sebagian besar kemenangan masih menjadi mimpi-mimpi. Tetapi sesekali kamu harus menoleh ke belakang untuk melihat anak tangga yang sedang kamu tapaki sebenarnya tersusun dari mimpi-mimpi yang jadi kenyataan.

Tak usah tangisi waktu. Jika dia pergi tanpa ucapkan perpisahan, dia akan kembali menemukanmu dengan cara yang sama. Saat itu cangkir telah jadi setengah penuh, bukan lagi setengah kosong. Lagu kemenangan akan dituliskan di atas prasasti. Anak tangga, medali kemenangan dan tembok-tembok yang membatasi dirimu dengan pragmatisme semakin tegas mengontras di dalam dirimu. Bahkan mungkin sekat antara mimpi dan pencapaian jadi lebih tipis dari baris-baris doa.

Kamu hanya harus menatap cermin waktu dan menatap masa depan untuk melihat kegemilangan esok hari adalah refleksi dari ikhtiar hari ini.

---

kota daeng, 18 oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun