Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aksara Abadi

6 Agustus 2016   23:40 Diperbarui: 7 Agustus 2016   00:08 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: thebeautybean.com

selama darah dari jantungku tetap mengalir

dan telapak tanganmu tetap berdenyut

sekalipun kemuning matahari pagi adalah warna terakhir yang dilihat embun

dan malam tidak akan pernah mewariskan hitamnya lagi

.

Mungkin kefanaan boleh menghapusnya kelak.

Saat darah dari jantungku bukan lagi berwarna merah

tapi abu-abu, nila, kuning atau biru seperti langit.

Saat itu kita pasti telah jadi serpihan sejarah.

.

Tapi aksara-aksara itu tetap akan menatap gemintang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun