Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Tangisan Viona

8 Juni 2016   19:08 Diperbarui: 8 Juni 2016   19:14 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emerald, Ametys dan Ruby terlihat putus asa. Sepertinya sudah tidak ada harapan lagi bagi mereka untuk merubah pikiran Basalto.

“Hentikan!”

Suara itu membuat ketegangan yang sudah sampai di ubun-ubun mereda sejenak. Mereka semua berpaling ke arah datangnya suara. Suara itu milik Viona yang telah berdiri bersama Daestar di dekat istana. Ratu kerajaan Basalto itu nampak ketakutan dan mendekap erat-erat Daestar di dadanya. Sementara itu, Daestar yang polos belum bisa sepenuhnya mengerti apa yang sedang terjadi di tempat itu.

“Apa yang kalian lakukan?”

“Viona…!” Basalto nampak terkejut. Dia tidak peduli lagi tata krama dengan langsung memanggil nama istrinya. Padahal saat itu dia berada di depan prajurit-prajuritnya.

“Cepat tinggalkan tempat ini. Bawa Daestar sejauh mungkin!”

Viona menggeleng. Terlihat bulir bening mulai mengalir dari sudut-sudut matanya. Dia terlihat begitu cemas. Basalto menunduk lalu kembali menatap mata istrinya dalam-dalam. Dari kejauhan mereka berbahasa lewat pandangan mata. Basalto mencoba mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja. Tapi Viona tetap terlihat cemas.

-----



(bersambung)

Pertama kali ditayangkan di blog planet-fiksi.blogspot.com dalam rangka event

#Tantangan100HariMenulisNovelFC 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun