Cerita Sebelumnya: [Basalto Terakhir] Pengakuan Mengejutkan
--------------------
“Lalu… apa yang terjadi?”
“Ya, dia berubah pikiran dan menyetujui penawaranku.”
“Bukan itu maksudku. Apa yang membuatnya berubah pikiran? Bagaimana dengan kabar kalau serangan petir yang aneh telah menghancurkan perkebunan anggur itu?”
“Ya,.. aku akui aku memang memiliki sedikit andil dalam hal itu. Tapi sekali lagi… harga yang aku tawarkan benar-benar pantas untuk kebun anggur itu.”
Emerald terlihat tidak bisa lagi menyembunyikan kegeramannya.
“Thores! Benda-benda ini, segala obsesimu, benar-benar telah meracuni pikiranmu.”
Basalto tidak menjawab.
“Sekarang aku mohon dengan sangat. Kalau perlu aku, pemimpin kerajaan kaum sihir di wilayah selatan akan berlutut untuk memohon dengan sangat, agar kamu mengubur kembali emas hitam ini dalam-dalam untuk memastikan tidak ada lagi orang yang akan menemukannya. Atau bila perlu lebih baik kita musnahkan saja, aku akan membantumu sebisaku.”
Basalto menggeleng-geleng. Raut tidak tidak bersahabat mulai nampak dari wajahnya.
“Emas hitam ini akan tetap berada pada tempat yang semestinya dalam istanaku. Aku akan menjaganya dengan aman. Kamu bisa membacaku, Kesha. Lihatlah ketulusan hatiku terhadap benda-benda ini.”
“Tidak… Aku tidak melihat ketulusan. Aku membaca obsesi yang berkobar-kobar. Aku hanya memintamu untuk segera menyingkirkan emas hitam itu. Kalau tidak…”