Saya tidak menonton secara langsung sidang MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) yang menghadirkan pelapor Menteri ESDM, Sudirman Said kemarin (2/12). Tapi dari pemberitaan dan uneg-uneg masyarakat di sosial media, saya bisa membayangkan bagaimana gerahnya atmosfir ruang sidang dengan suasana ketidaknyamanan yang dihadirkan para hakim MKD untuk Sudirman Said.
Agenda sidang untuk meminta keterangan dari pihak pelapor jadi berbalik, seolah-olah Sudirman Said-lah yang jadi pesakitan. Banyak pertanyaan yang terkesan hendak menjatuhkan image Sudirman, bahkan sebagian diantaranya adalah pertanyaan-pertanyaan yang berada di luar konteks masalah.
Entah apa motif yang sebenarnya hendak disampaikan MKD melalui pertanyaan-pertanyaan yang terkesan mencecar Sudirman Said tersebut. Bisa jadi mereka mencari celah untuk balik menjatuhkan Sudirman Said, atau seperti yang diungkapkan Kompasianer Axtea99. Mereka ingin menjadikan Sudirman Said sebagai preseden bagi masyarakat, agar jangan berani-berani melaporkan pelanggaran etik anggota DPR apalagi ketua DPR, jika tidak mau jadi bulan-bulanan MKD.
Dan apa tanggapan masyarakat?
Masyarakat khususnya netizen pun menyampaikan tanggapan dengan caranya sendiri. Muncullah tagar #PertanyaanMKD yang kemarin tidak lama setelah sidang berlangsung jadi Twitter Trending Topic di tanah air. Jangan bayangkan lewat tagar tersebut netizen ingin mengungkapkan amarah atau kekesalan secara frontal.
Yang terjadi adalah tagar tersebut menjadi bahan lelucon di jagad maya. Misalnya nih,
“#pertanyaanMKD yang mulia : kalian benar2 orang yang mulia ?” oleh akun @eth_sm
“Apakah Suara Golkar benar2 Suara Rakyat? Jawab Ya atau Tidak! Jangan panjang2.. #PertanyaanMKD” oleh akun @prismaresource
“Saudara pengadu, kita ganti posisi mau? #PertanyaanMKD” oleh akun @venusgazer
“Saudara pengadu, minta maaf ajalah udah mau akhir tahun nih. Biar kita taun baruan bareng di Monas. #PertanyaanMKD” oleh akun @NaomiloveNoel
Dan masih banyak lagi kicauan penghibur hati yang lain…