Kendati tagar #PertanyaanMKD sudah tidak nangkring di trending topic lagi, gaungnya di jagad twitter masih bisa terasa. Kicauan demi kicauan yang menyertakan tagar tersebut terus bermunculan. Sejak tadi pagi sampai tulisan ini diturunkan saya amati sudah lebih dari 900 kicauan baru muncul.
Apa artinya ini?
Jika para hakim MKD bijak, mereka mesti memetik pelajaran dari fenomena ini. Masyarakat semakin cerdas. Mereka sudah bisa menimang-nimang bagaimana kredibilitas MKD saat ini. Jika masyarakat puas dengan kinerja MKD kemarin, mestinya tidak muncul tagar satire tersebut. Apalagi masyarakat cukup getol mengikuti perkembangan kasus SN. Jadi semestinya para anggota dewan yang terhormat tak perlu banyak bersiasat  lagi. Tempatkanlah kebenaran pada tempat yang semestinya, jangan sampai kredibilitas MKD semakin buruk di mata masyarakat.
Tapi pada sisi lain, sekalipun MKD terlihat kurang mampu mengambil sikap proporsional dalam persidangan kemarin. Kita mesti bersyukur karena MKD menggelar sidang secara terbuka dan sejak awal ngotot meminta seluruh rekaman yang ternyata kemudian semakin membuka mata semua orang.
Kita juga salut kepada pak Maroef Sjamsoeddin dari Freeport yang telah mengambil langkah bijak merekam pembicaraan yang sensitif tersebut serta berkonsultasi dengan Sudirman Said. Sekalipun pekerja pada perusahaan asing, jiwa bela negara beliau sangat diuji dalam kasus yang satu ini.
Kemudian satu lagi orang kunci yang harus kita apresiasi, Sudirman Said. Kemarin sekalipun dicecar sedemikian rupa, Sudirman tetap konsisten, berpikir jernih dan menunjukan kedewasaan sebagai pejabat publik negeri ini.
Pasca sidang MKD, Presiden Jokowi dan Wapres JK nampak marah besar. Beberapa elit, termasuk tokoh Golkar mendorong SN untuk segera mengundurkan diri. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah tagar #PertanyaanMKD masih akan menggema di jagad maya beberapa hari ke depan ini? Kita tunggu kelanjutan sidangnya. (PG)
Â
_____________________
gambar: dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H