Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilot Helikopter Malaysia Lagi Khilaf Saja

30 Juni 2015   21:48 Diperbarui: 30 Juni 2015   21:48 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendaratan helikopter sipil milik Malaysia bernomor 9M-HM yang dikabarkan melanggar perbatasan negara sepertinya cuma sedikit “kekhilafan” saja. Pilot helikopter Malaysia bingung karena helipad di wilayah Sebatik milik Malaysia yang semestinya mereka tuju saat itu terendam air akibat hujan deras malam harinya. Helipad yang terlihat adalah helipad yang terletak di wilayah Sebatik milik Indonesia. Pilot helikopter tanpa check and re-check lebih lanjut pun mengarahkan helikopternya untuk mendarat di helipad tersebut.

Untunglah pilot segera menyadari kekeliruannya, sehingga sekitar lima menit kemudian helikopter tersebut kembali mengangkasa. Mesin heli belum sempat dimatikan, dan belum ada seorang pun yang turun dari helikopter tersebut.

Setelah tersiar luas, peristiwa yang terjadi pada hari Minggu (28/6) tersebut langsung menuai tanggapan keras dari netizen. Memang, pelanggaran tapal batas oleh tetangga kita Malaysia sudah terjadi berkali-kali. Namun kali ini sepertinya pilot helikopter lagi khilaf saja. Jika ada unsur kesengajaan untuk “melecehkan” kedaulatan teritorial Indonesia, terlalu riskan rasanya melibatkan langsung Menteri Dalam Negeri Datuk Sri Ahmad Zahid Hamidi dalam helikopter tersebut. Dikabarkan Mendagri Malaysia sedang melakukan kunjungan kerja ke Sungai Melayu di Sebatik, Malaysia.      

Lagipula setelah insiden tersebut Kementerian Luar Negeri Malaysia telah menyampaikan permintaan maaf kepada Konsulat Jenderal RI di Kinabalu, Malaysia. Sebelum itu, Kemenlu RI juga telah memanggil perwakilan Dubes Malaysia untuk Indonesia dan menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Penjelasan mengenai penyebab kesalahan pendaratan tersebut pun dipaparkan kepada Kemenlu.

Jadi mestinya tidak ada lagi polemik berkepanjangan sehubungan dengan pendaratan helikopter Malaysia di Helipad miliki Indonenesia ini.

Di sisi lain, kita juga mesti memberikan apresiasi kepada aparat kita yang bertugas di tapal batas. Sesaat  setelah helikopter Malaysia mendarat, anggota Kompi Satgas Pamtas Yonif 521 segera menuju ke helipada dengan maksud memberikan peringatan. Namun pilot helikopter yang sudah mengetahui kesalahannya segera memberi isyarat dari dalam heli agar petugas kita jangan mendekat, karena helikopter mereka akan segera take off kembali. Bisa jadi juga pilot helikopter sadar sudah “salah kamar” begitu melihat atribut dan seragam corps petugas kita.

Inilah satu kisah lagi yang muncul sehubungan dengan tapal batas. Yang namanya batas, mau batas tetangga, batas dusun, apalagi batas negara, selalu rawan persoalan. (PG)  

 

__________________

 

Referensi: regional.kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun