Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hati-Hati Meletakkan Foto Rahasia di Penyimpanan Online

2 September 2014   22:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:48 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="482" caption="Ilustrasi (Sumber: theapplegoogle.com)"][/caption]

Layanan komputasi awan (cloud) menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk menyimpan dan mengakses berkas-berkas yang mereka anggap penting dari manapun tanpa perlu diribetkan tumpukan perangkat penyimpan data. Yang dibutuhkan hanyalah satu perangkat dan jaringan internet. Kemudahan dan kepraktisan sarana penyimpanan ini yang membuat banyak orang tertarik menggunakannya. Apalagi para vendor menjanjikan sekuritas sistem yang maksimal untuk membuat para pengguna merasa aman. Akhirnya berkas yang diunggah atau disinkronisasi seringkali tidak disortir secara seksama lagi. Berkas rahasia dan berkas yang bersifat pribadi dari penggunanya pun ikut diletakkan di dunia maya.

Beberapa hari lalu negeri Paman Sam dihebohkan oleh tersebarnya foto-foto bugil sejumlah selebritis di dunia maya. Diantara para korban ada nama-nama yang cukup terkenal seperti model Kate Upton, dan pemeran Katniss di film Hunger Games, Jennifer Lawrence. Foto-foto pribadi para selebritis ini rupanya berasal dari layanan komputasi awan besutan Apple, iCloud yang sebelumnya berhasil diretas hacker lalu diunggah pertama kali ke situs image-sharing 4chan.

Para peretas mampu mengambil alih akun iCloud para selebritis melalui bug yang diberi nama iBrute oleh komunitas peretas.  Celah ini berawal dari kelemahan layanan Apple “Find My IPhone”. Layanan ini rupanya tidak memiliki proteksi yang mumpuni sehingga siapapun yang ingin menjebol akun iCloud seorang pengguna dapat memasukkan banyak prediksi password berulang kali pada akun pengguna tanpa terkunci otomatis, yang biasanya terjadi pada aplikasi sejenis. Untuk peretas yang menemukan celah ini, tentu lebih mudah. Mereka hanya perlu membuat algoritma tertentu untuk memecah kode password akun iCloud tersebut.

Para korban menjadi geram. Mereka meminta pihak berwenang memberi perhatian khusus pada kasus ini. Tidak tanggung-tanggung, FBI pun turun tangan melakukan investigasi guna menemukan para pelaku pembobolan secepatnya. Pemerintah merasa aksi para peretas sangat meresahkan karena melakukan penyusupan kepada jaringan internet untuk mencuri data-data seseorang yang bersifat sangat pribadi.

Pasca kejadian ini, Apple sebagai vendor yang berkepentingan pun bergerak cepat. Mereka segera menambal sejumlah bug pada iCloud agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Senin kemarin, sepertinya lubang iBrute berhasil mereka benahi.

Seorang hacker berkode HackApp melalui akun twitternya mengatakan kalau Apple telah membereskan celah iBrute pada layanannya. HackApp membantah dirinya terlibat kasus pembocoran foto-foto bugil para selebritis itu. Namun menurutnya sekalipun iBrute berhasil dibereskan, ada kemungkinan bug tersebut masih eksis di beberapa bagian dunia, mengingat jangkauan pengguna iCloud yang sangat luas.

Peristiwa ini memberi pelajaran agar kita berhati-hati dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh penyedia teknologi. Online storage adalah salah satu dari kemudahan tersebut. Sekalipun para vendor berani mengklaim keamanan sistem yang super maksimal, hampir selalu ada celah yang bisa ditemukan. Teknologi sistem keamanan dan teknologi peretasan itu selalu hampir berjalan bersamaan karena keduanya diciptakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian sama.

Berkas elektronik yang tersimpan fixed dalam perangkat kita pun selalu ada kemungkinan untuk dicuri oleh orang lain seperti peristiwa-peristiwa pembocoran video porno para pesohor kita beberapa waktu lalu. Apalagi berkas yang kita unggah ke suatu tempat di dunia maya, dimana otoritas akses terhadap file tersebut juga dimiliki oleh pihak ketiga.

Bukan hanya perihal meletakkan gambar atau video bugil ke penyimpanan online. Kalau pun anda berani melakukannya, mungkin para peretas tidak tertarik melirik akun penyimpanan anda, kecuali anda selebritis atau pejabat publik. Prinsip kehati-hatian juga harus kita pegang sebelum meletakkan data-data penting seperti data keuangan perusahaan yang bersifat rahasia atau dokumen bersifat hukum yang bisa menentukan nasib kita di masa depan. Waspadalah, teknologi itu seperti pedang bermata dua. (PG)

Referensi:

huffpost: iCloud Bug is Fixed

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun