Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lanjutan Drama Ahmad Dhani vs Garuda

21 Desember 2014   20:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:47 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya Ahmad Dhani yang gusar karena ketinggalan pesawat, berkicau dengan mengatai pilot pesawat Garuda kampret. Kini musisi sekaligus bos Republik Cinta manajemen itu kembali menghembuskan kabar tak enak didengar menyangkut standar operasional Garuda.

Kabarnya, sabtu kemarin (19/12) Ahmad Dhani dan kru menggunakan salah satu pesawat Garuda dari bandara Juanda Surabaya menuju bandara Blimbingsari Banyuwangi untu keperluan konser reuni dewa 19. Tapi tak disangka-sangka setibanya di atas pesawat, beberapa kru-nya ternyata tidak kebagian seat. Dhani mengatakan ada empat penumpang gelap dalam pesawat. Dalam akun twitternya, Dhani kembali   melontarkan kata-kata kurang sedap terhadap maskapai pelat merah itu dengan berkicau

“Petugas bandara garuda Surabaya ke Banyuwangi kurang ajar,semua penumpang keluarga seat nya di pisah.4 penumpang gelap lolos dapet duduk.”

Tentu saja berita ini bikin kaget bukan kepalang. Bagaimana mungkin maskapai sekelas Garuda melewatkan begitu saja manual prosedur yang vital seperti itu. Jangankan penumpang yang tidak memiliki tiket, penumpang yang nama pada tiketnya berbeda dengan nama pada kartu identitas saja tidak akan diloloskan.

Makanya tak lama setelah kabar tersebut beredar, Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto, langsung memberi konfirmasi. Menurut Pujobroto, industri penerbangan adalah industri yang memiliki standar dan regulasi yang ketat dan mereka tidak pernah main-main dengan standar tersebut karena menyangkut keselamatan banyak orang yang mempercayakan perjalanan udaranya. Apalagi Garuda Indonesia menjadi satu-satunya maskapai penerbangan di Indonesia yang mengantongi sertifikat lolos audit keselamatan dari IATA Operational Safety Audit (IOSA).

Namun untuk klarifikasi lebih lanjut, mereka masih menunggu laporan resmi dari Station Manager Garuda Bandara Juanda bagaimana kronologi pastinya peristiwa tersebut.

Pikiran refleks saya pun senada dengan yang diungkapkan Pujobroto, mengingat saya sudah beberapa kali memanfaatkan jasa penerbangan Garuda. Memang dibandingkan dengan maskapai lain, prosedur penerimaan penumpangnya terkesan lebih rempong karena kartu pengenal diminta beberapa kali. Dengan santun para awak kabin mengarahkan bapak atau ibu penumpang yang salah seat. Mereka juga dengan tegas meminta penumpang yang sedikit bandel untuk menonaktifkan HP yang digunakannya, seringkali sampai menunggui penumpang di samping  seat-nya sampai yang bersangkutan benar-benar menonaktifkan HP-nya. Tapi semua dilakukan dengan ramah dan tulus. Tidak nampak tampang judes atau senyum dibuat-buat. Makanya tidak salah kalau Garuda mendapat penghargaan sebagai World Economy Class Cabin Crew beberapa waktu lalu.

Jadi saya sulit membayangkan ada penumpang yang lolos ke dalam pesawat tanpa tiket, empat orang sekaligus lagi. Bagaimana mungkin Garuda bisa seteledor itu? Toh pesawat kelas ATR yang mereka  gunakan juga penumpangnya tidak banyak-banyak amat. Kalau memang ada penyusupan kemungkinannya kecil sekali terjadi.

Tapi biar opininya berimbang, kita juga tidak boleh semena-mena mematahkan pernyataan Ahmad Dhani. Siapa tahu keluh kesahnya memang benar adanya. Kalau memang benar, maka sepertinya penerbangan Surabaya-Banyuwangi kali ini akan menjadi sejarah baru bagi maskapai Garuda. Ini sebuah keteledoran tak termaafkan dalam standar keselamatan penerbangan yang bisa mencoreng nama baik Garuda Indonesia. Apalagi momentumnya juga dekat dengan pergantian pucuk pimpinan perusahaan penerbangan itu.

Kita tunggu klarifikasinya dari petugas Garuda Surabaya. Sementara itu, saya mau mencari informasi lebih lanjut tentang kabar kru Ahmad Dhani yang disabot tempat duduknya oleh para penumpang gelap. Penasaran saja, bagaimana ya nasib kru yang tersebut selama penerbangan. Apa mereka minta ekstra seat sama pramugari, atau gelar tikar di lantai pesawat selama penerbangan. (PG)

Referensi:

indo-aviation.com

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun