Mohon tunggu...
Pinka Mawarni
Pinka Mawarni Mohon Tunggu...

saya tinggal di Wonosobo, saat ini sedang menempuh pendidikan program Sarjana Sains Terapan di Politeknik Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Remote Login Menggunakan Telnet

3 Juni 2013   21:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:34 3997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Remote Login merupakan suatu layanan yang pada dasarnya menyediakan layanan dimana seseorang dapat mengakses ke suatu host dalam jaringan computer. Penggunaan remote login memudahkan pengguna untuk mengoperasikan suatu host dari jarak jauh, sehingga dapat menghemat waktu. Protokol yang biasa digunakan untuk remote login adalah Telnet dan SSH. Dalam artikel ini akan dibahas terlebih dahulu mengenai remote login menggunakan telnet.

Telnet (Telecommunications Network Protocol) merupakan sebuah protocol jaringan computer yang memungkinkan untuk melakukan remote login PC yang terhubung dalam satu jaringan dari jarak jauh. Remote login semacam ini hanya menyediakan koneksi text only, biasanya dalam bentuk command line prompt, seakan-akan anda duduk di terminal yang terhubung pada mesin remote. Penggunaan telnet dibagi menjadi dua yaitu telnet client dan server.

Berikut ini pembagian tugas dari client dan server :

Client :

-Membuat koneksi network TCP (Transfer Control Protocol) dengan server. -Menerima inputan dari user -Menformat kembali inputan dari user kemudian mengubah dalam bentuk format standard -dan dikirim ke server. -Menerima output dari server dalam format standard. -Mengubah format output tadi untuk ditampilkan pada layar.

Sedangkan Server :

-Menginformasikan software jaringan bahwa komputer itu siap menerima koneksi. -Menunggu permintaan dalam bentuk format standard. -Melaksanakan permintaan tersebut. -Mengirim kembali hasil ke client dalam bentuk format standard. -Menunggu permintaan selanjutnya.

Cara melakukan remote login menggunakan telnet :

Menghubungkan 2 buah laptop dengan menggunakan kabel cross. Masukkan IP address misal 192.168.137.2 kemudian lakukan pengujian koneksi menggunakan proses ping. Setelah mendapatkan reply dari server maka diketahui bahwa laptop telah terhubung dalam satu jaringan. Bagi pengguna windows 7 atau latest, hendaknya mengaktifkan terlebih dahulu windows features untuk telnet. Dapat dicari di control panel.

Setelah jaringan dipastikan terhubung, install program kts119c. Kemudian menjalankan aplikasi Setup KpyM Telnet SSH Server maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

13702632641122041492
13702632641122041492
Stop Service, kemudian setting use_ssh 0 dan port 23.
1370263325469143485
1370263325469143485
1370263287517186286
1370263287517186286
Start Service, maka akan muncul tampilan seperti berikut
137026348235102074
137026348235102074
Pastikan pada dos bahwa port 23 telah dijalankan dengan mengetik ntestat-a
1370263903212446174
1370263903212446174
Membuka aplikasi wireshark dan mulai mengcapture.
1370268182559726356
1370268182559726356
Untuk login ke laptop satunya, dilakukan dengan membuka command promt lalu mengetikkan telnet 192.168.137.3 maka akan muncul tampilan seperti berikut.
1370268886858548233
1370268886858548233
Kemudian masukkan username dan password
13702691281379490947
13702691281379490947
Maka laptop sudah dapat masuk ke laptop dengan admin Historida. Ketikkan dir untuk melihat direktori yang ada pada laptop Historida.
1370269261913792700
1370269261913792700
Kemudian stop capturing dengan wireshark dan lihat hasil capturenya. Pilih salah satu protocol telnet yang tercapture lalu klik kanan>follow TCP stream. Akan terlihat proses mulai dari login hingga logout termasuk username dan password dari Laptop Historida juga tercapture.
13702693771276028130
13702693771276028130
1370270438770235554
1370270438770235554
Kemudian klik statistics>flow graph, klik ok. Maka akan muncul tampilan yang menunjukkan apasaja yang dilakukan oleh laptop selama melakukan telnet.
1370270509340974763
1370270509340974763

Berdasarkan dari percobaaan yang telah dilakukan, wireshark dapat mengcapture protocol telnet mulai dari proses login sampai proses logout termasuk proses yang terjadi selama kita kan remote. Dapat dilihat pada wireshark bahwa IP source 192.168.137.2 selanjutnya saya sebut laptop 1 meminta request telnet kepada IP 192.168.137.3 selanjutnya saya sebut laptop 2.Yang dilakukan oleh laptop pertama kali adalah melakukan synkronisasi apakah kedua laptop telah terhubung dengan benar atau belum. Kemudian laptop 1 akan mengirim acknowledgement (ACK) kepada laptop 2 untuk mengirim data. Setiap data akan dikirim, laptop akan mengirimkan ACK untuk memastikan data telah terkirim. Hingga kita selesai melakukan transfer data dan melakukan logout. Ketika melakukan logout, maka laptop 1 akan mengirimkan kode FIN yang menandakan proses remote telah selesai dengan kembali menambahkan ACK pula.

Kelemahan dari telnet ini ialah pada wireshark dapat terlihat username dan passworddan direktori yang ada pada laptop melalui follow TCP Stream dari user yang di remote, sehingga hal ini dapat membahayakan untuk keamanan jaringan karena dimungkinkan dapat terlihat oleh orang yang punya maksud tidak baik. Hal ini disebabkan karena telnet tidak dilengkapi dengan proses otentikasi data.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun