Mohon tunggu...
Pia ArdhyaGarini
Pia ArdhyaGarini Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

mahasiswa unipma

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Olahan Kreatif Jamu Jakuas pada Masa Pandemi Covid-19 Desa Nglopang Parang Magetan

10 Februari 2021   10:22 Diperbarui: 10 Februari 2021   10:49 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah setahun ini negara Indonesia dilanda virus covid 19. Sebuah virus dari wuhan china yang datang tak diundang menyerang ibu pertiwi ini. Semua aspek terkena dampak dari mahluk kecil ini. Ekonomi, pendidikan,kesehatan, maupun segi sarana prasarana lainnya. Dalam upaya kali ini tak sedikit dari masyarakat beralih menuju pengobatan tradisional sebut saja JAMU.

JAMU adalah sebuah ramuan tradisional dari nenek moyang yang hingga kini masih digunakan bagi kesehatan herbal. Nenek moyang memanfaatkan hasil kekayaan rempah-rempah bumi nusantara. Hal ini sudah ada sejak zaman mataraman dahulu, yang bilamana tradisi minum jamu sudah menjadi obat ampuh dikalangan keraton. 

Tradisi minum jamu diperkirakan telah ada sejak tahun 1300 pada masa Kerajaan Mataram. Jamu lebih banyak diolah oleh perempuan, karena pria pada saat itu lebih berperan untuk mencari tumbuhan herbal sebagai bahan dasar jamu. Walaupun jamu dapat juga digunakan sebagai pengobatan, tetapi tradisi ini lebih kepada menjaga kesehatan, mencegah penyakit dengan menerapkan kebiasaan sehat. Karena ragamnya tanaman herbal yang dapat ditemukan di Indonesia, setiap daerah mempunyai jamu khasnya masing-masing.

Bahan-bahan jamu yang paling sering dipakai adalah jahe, kencur, kunyit, lengkuas, temulawak, daun secang dan kayu manis. Buah asam, jeruk nipis dan gula jawa atau gula batu juga dipakai untuk menambahkan rasa segar atau rasa manis pada jamu yang cenderung pahit. Meskipun begitu, ada jenis jamu yang dibiarkan pahit, karena menurut kepercayaan, rasa pahitnya itu justru merupakan bagian penting dari kemanjuran jamu tersebut.

Komsumsi jamu tradisional sangat diyakini bisa memberi manfaat positif bagi kesehatan. Hal ini menjadi upaya untuk menjaga daya tahan tubuh agar virus tidak mudah menyerang. 

Jamu (JAKUAS) jahe kunyit asam dengan bahan dasar kunyit dan asam sebagai bahan utamanya. Berbagai khasiat yang terkandung dalam jamu kunyit asam diantaranya yaitu meredakan nyeri haid, mengatur gula darah, meningkatkan fungsi otak dan meningkatkan daya tahan tubuh yang sangat diperlukan ketika masa pandemi seperti sekarang ini. Konsumsi jamu kunyit asam baiknya diminum sebelum makan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun