Pada tahun 2024, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali mencatatkan prestasi gemilang di ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Salah satu tim yang berhasil meraih pendanaan PKM adlah Tim Phycu, tim yang beranggotakan 3 mahasiswa dari dua program studi yang berbeda di unesa, kategori penelitian yang dikembangkan adalah PKM-RE (Riset Eksakta). Tim ini mengusung penelitian dengan judul "Potensi Nano Meniran-Kunyit (Phyllathus niruri L. - Curcumin domestica) sebagai Kandidat Anti Virus Dengue", yang menjanjikan inovasi baru dalam upaya penanggulangan penyakit dengue.
Profil Anggota Tim Phycu
Tm Phycu dibentuk oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa program studi di unesa Anggota tim ini antara lain:
1. Marshanda Putri Maharani-Mahasiswa Program Studi Kimia tahun 2022, berperan sebagai ketua tim
2. Dwiyanti Rahma Fajriyah-Â Mahasiswa Program Studi Kimia tahun 2023, berperan sebagai anggota tim
3. Maulidah Tsalsabila-Â Mahasiswa Program Studi Gizi tahun 2022, berperan sebagai anggota tim
Judul Penelitian: Potensi Nano Meniran-Kunyit (Phyllanthhus niruri L. – Curcumin domestica) sebagai Kandidat Anti Virus Dengue
Penelitian Tim Phychu berfokus pada pemanfaatan nanoenkapsulasi dari tanaman meniran dan kunyit sebagai kandidat anti virus dengue. Penyakit dengue, yang disebabkan oleh virus dengue, merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, sehingga upaya untuk menemukan solusi yang efektif sangat penting.
Penelitian ini memiliki potensi besar dalam memberikan solusi baru untuk pengobatan dengue. Nanoenkapsulasi meniran-kunyit diharapkan dapat menjadi alternatif yang lebih efektif dan aman dibandingkan dengan obat-obatan konvensional. Selain itu, penelitian ini juga mendukung pengembangan obat-obatan berbasis bahan alami yang ramah lingkungan dan mudah diakses.
Dengan pendanaan yang telah diterima, Tim Phychu berencana melanjutkan penelitian mereka ke tahap yang lebih lanjut, termasuk uji coba klinis dan publikasi hasil penelitian di jurnal ilmiah internasional. Harapannya, hasil penelitian ini dapat diakui dan diterapkan secara luas untuk membantu penanggulangan dengue di berbagai wilayah.
