Mohon tunggu...
Vivit Evi
Vivit Evi Mohon Tunggu... Administrasi - GURU SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Menulis untuk menciptakan sejarah masa kini

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Burung Pipit dan PhiPhiot, Si Nenek Sihir

7 Mei 2012   02:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:37 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam hutan negeri dongeng, terdengar burung pipit berkicau nyaring sampai melengking ditelinga nenek sihir, phiphiot. dalam keadaan terbangun dari tidur phiphiot merasa terganggu dengan itu, kemudian dia keluar dari rumah jamurnya. Dan memarahi burung pipit,

Phiphiot : Hei Burung Pipit! Berhenti kau berkicau!

Burung Pipit : Masalah buat lo, suka suka gue dong.

Phiphiot semakin geregetan dan dia mengumpat,

Phiphiot : awas ya! Kalau tidak kamu akan saya sihir!

Burung Pipit: silahkan! Mana takut!

Phiphiot: owh... kamu mengancam rupanya. Baik! ABRAKADABRA.....

Cling...!

Tiba- tiba burung pipit berubah menjadi kodok.

Kodok: Hei kau nenek sihir bodoh! Aku justru senang jika aku berubah jadi kodok, aku tidak lagi susahmencari tempat berteduh karena pohon-pohon gundul, tidak lagi menjadi buronan pemburu burung yang tidak lelah-lelah mengejarku dan teman-temanku.

Phiphiot dibuat bingung olehnya, kemudian dia menyihir kembali menjadi seekor lalat

Lalat: Hei Phiphiot! gelagatmu semakin tolol. Aku lebih berbahagia lagi jika aku berubah menjadi lalat, karena aku tidak lagi dikejar-kejar oleh ular berbisa. Aku menjadi lalat akan semakin mudah mencari makan, banyak sekarang sisa makanan dan sampah sampah busuk berkeliaran, di got, sungai, pantai bahkan disetiap penjuru kotapun ada, aku tidak perlu bersusah payah ke tempat sampah atau TPA(tempat pembuangan akhir).

Phiphiot semakin geram, dia kehabisan akal untuk membuat jera, akhirnya phiphiot menyihir kembali seperti bentuk awal yaitu menjadi burung pipit.

Namun burung pipit kembali berkicau tidak berhenti henti semakin nglunjak membalas dendam phiphiot si nenek sihir.

Dengan gregetan, spontan saja nenek sihir kembali menyihir.

‘’ABRAKADABDRA! ‘’

Jadilah burung pipit menjadi burung garuda.

Burung Garuda: Ampun Phiphiot....

Aku tidak lagi mengganggumu. Cukup berat aku menjadi burung garuda,lambangku hanya sebuah simbol, aku dikhianati bangsa indonesia , para pemimpinnya tidak lagi peduli pada nilai-nilai yang ada dilambangku.

PUISI HERRY ROESLI, Agustus 2010

Garuda pancasila

Akulah pendukungmu

Sejak proklamasi

Selalu berkorban untukmu

Pancasila dasarnya apa

Rakyat adil makmurnya kapan

Pribadi bangsaku

Tidak maju....maju...tidak...maju...maju..

Tidak maju...maju....

Phiphiot si nenek sihir kemudian tertawa berbahak-bahak penuh kelegaan karena berhasil membuat jera burung phiphid.

Surabaya, 3 Mei 2012

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun