Sebentar yaaa... Izinkan aku untuk menarik napas tiga kali sebelum aku mulai menulis ini...
Ini tentang kita dan jarak, ini tentangmu, dan semuanya darimu.. Bagaimana aku tak merasa lemas seketika! Aku merasakan bagaimana kau memperhatikanku. Dan aku tak bisa memperhatikanmu sebaik itu. Aku rindu padamu, sangat rindu. Sangat... Sungguh aku tak mengerti bagaimana Tuhan mampu menciptakan ketegaran itu padamu dan aku bersyukur. Bahwa akulah seorang yang tersenyum dan merasakan tulusnya perhatianmu..
Dan bodohnya aku sampai detik ini aku tak mampu membuatmu bangga, aku tak mampu membuatmu yakin bila aku mampu jadi yang terbaik. Justru aku selalu membuatmu marah, membuatmu kecewa, dan luka...
Sungguh ini yang terakhir, semua tak akan terulang, sungguh akan kuperbaiki semuanya.
Sudah seperti ini, sungguh tak akan ku lepas dirimu, dan lihat saja aku pasti akan bayar semuanya. Aku hapus semua pedihmu, jika kau saja mau belajar untuk menerima semua kekuranganku.. Alasan apa yang bisa menolak bersikap dewasa dan memperbaiki diri lagi? Aku pasti bisa, dan satu lagi sayang. Aku mencintaimu, dan maafkan aku, aku akan menjadi sosok yang kau butuhkan, lebih baik lagi setiap harinya akan menjadi lebih baik. Tetaplah bersamaku, aku tak ingin pelukan itu dimiliki oleh orang lain.. Aku janji, aku akan menjadi sosok yang kau butuhkan dan bisa kau andalkan. Aku tak sekedar berbicara. Aku tau kau yakin padaku, dan tolong jangan ragu padaku karna aku tak akan membuatmu ragu sedikitpun..
Kau tau jalan kembali.. Pulanglah, dan aku akan menjagamu dari semua keraguan akanku. Meskipun waktu mempermainkan kita, meskipun takdir terus-menerus menguji.. Aku janjikan keberadaanku, disampingmu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H