Mohon tunggu...
Vinna Kinasih
Vinna Kinasih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kita.. Kita adalah rangkaian kata yang pernah menjelma menjadi sebuat kalimat penuh makna,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan di tahun ke 22; Hbd Ndaa

27 Maret 2013   00:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:09 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

27 March 2013

Sayang…
Semoga embun pagi ini sejuk menenangkan hati.
Hari ini dia kembali menatapmu, setelah berputar 365 kali…
Pasti banyak kisah di putaran harimu.

Sekarang... Aku tidak akan bicara soal sayangku padamu, dirimu mungkin sudah bosan mengeja kata itu dariku. Sudah ratusan kali aku tuliskan itu untukmu...

Sayang...
Hari ini usiamu sudah memasuki tahap dewasa, 22 tahun bukan usia labil lagi ndaa..
Kuharap tak cuma usia yang bertambah, tapi juga kedewasaan yang setia mengiringgi kamu.

Ndaa..
Bersyukur pada Tuhan yang sudah
membiarkan kamu bernafas selama ini, 7.920 hari bukan waktu yang singkat..
Bersyukur ndaa, engkau dilahirkan ditenggah-tenggah orang yang begitu menyayangimu slama ini. Orang tua yang baik, slalu peduli denganmu, mendidikmu dengan benar dan dengan kasih yang tulus. Adik manis yang penurut meski kau tak pernah berhenti membuatnya marah.
Bersyukur sayang, untuk mereka; teman-teman yang slalu ada kala suka dan duka, setia memberimu tawa mungkin juga sedikit emosi yang kemudian sirna pada hitungan ke3.

Sayaang,
Selama 190.080 jam kau ada didunia ini, mungkin banyak sesuatu yang tak sempat aku saksikan.. Tawa bahagia, atau mungkin luka yang menyakitimu.
Tuhan memberimu tawa agar kau menikmati perjalanan hidupmu, Tuhan memberimu luka.. Dia ingin kau tak lari jauh dari jalan-Nya.

Sayang..
Kupikir waktu perkenalan kita, tidaklah bisa disebut singkat.. Hingga kita memutuskan bersama, meski pada kenyataanya hanya komitmen kita yg bersatu.. Kita dipisahkan oleh jarak, yang dengan antagonis selalu menyiksaku dengan rindu. Seringkali aku kalah dengan rinduku, dan tak jarang rindu ini menghasilkan amarah yang akhirnya membuatku menangis memeluk lutut dipojok kamar.

Sayang..
Maaf, aku yang sering berdiri menentangmu dengan ego.
Maaf, aku yang sering bawel menyuruhmu makan, memintamu mengurangi nikotin, melarangmu tidur hingga dini hari.. Mungkin ocehanku seringkali membuat telinggamu panas, tapi apa kau tau? Aku cuma tak ingin terjadi sesuatu yang buruk padamu, aku ingin menikmati hidup lebih lama lagi denganmu ndaa..

Ndaa..
Maaf, untuk 72 jam kebelakang. Tentang pertengkaran kita yang terahir dan diamku; “INI HANYA FIKTI BELAKA!”

Sayang..
Semoga apapun keinginanmu tercapai, diberi kemudahan jalan. Kelancaran saat bekerja, jadi anak yang baik; dan semoga kelak bisa menjadi ayah yang bijak. Semakin dewasa, egonya mengecil, dan semakin sabar menghadapi kebawellan sayaa.. Semoga amiin

Love u peded jelekku
Jogjakarta, 27 March 2013
@Nhaa_phinna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun