Mohon tunggu...
Novi Muharrami
Novi Muharrami Mohon Tunggu... Penerjemah - Governor's Speechwriter

Abdi Negara yang kangen menulis bebas lagi. Masih tetap hobi menulis daripada ngoceh.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Listrik Padam 7 Jam? Ideku untuk PLN Adalah...

24 September 2014   15:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:43 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide untuk PLN? Saya tidak tahu! Sudah kehilangan ide sepertinya saya ini.

Bagi mereka yang menikmati fasilitas listrik melalui PLTD milik PLN, tidak heran jika membaca listrik padam selama lebih dari 6 jam. Jadi buat saya, kalau ada masyarakat perkotaan (khususnya Jakarta) yang 'ngamuk-ngamuk' karena padam listrik dengan alasan tidak bisa mengecas Hape.. hahaha! Norak!

Sore hari sepulang kerja, Selasa (23/9), cuaca cerah. Meskipun udara tidak sepanas seperti biasanya saat-saat kulminasi di kota khatulistiwa. Menjelang pukul 21.oo WIB, guruh mulai terdengar. Entah daerah mana yang hujan terlebih dahulu. Adanya hujan memang sungguh harus disyukuri oleh warga Pontianak. Mengapa?

KARENA di Palangka Raya, Kalteng, kabut asap sudah masuk tanggap darurat. Sementara di Pontianak dilimpahi berkah hujan. Alhamdu..... Lillaaaaaaaaah!

Saya sendiri tidak tahu persis jam berapa hujan turun yang ditemani oleh angin kencang. Sesaat terbangun, yang saya ketahui listrik mulai padam. Hal itu biasa. Kata petugas PLN yang pernah datang ke rumah, listrik padam disebabkan kabel yang tertiup angin kemudian menyebabkan kontak terputus. Saya sendiri enggak mengerti teknisnya seperti apa. Mungkin juga iya. Karena tak lama listrik kembali menyala setelah hujan mulai reda.

Entah pukul berapa listrik kembali padam dan hujan kembali deras. Saya masih berpikir hal itu biasa. Namun begitu pukul 2.00 AM saya terbangun, listrik masih padam. Lanjut sampai pagi. Kira-kira sudah 7 jam sepertinya, sampai pukul 7 saya berangkat ke kantor.

Jika ditengok dari persediaan air di rumah, tidak ada masalah karena listrik padam. Air kolam yang ada di bak kamar mandi masih setengahnya. Kalau kehabisan, di tempayan besar belakang rumah juga masih melimpah air setelah diisi oleh hujan yang turun semalaman. Masalah setrika? Mesin cuci? Alhamdulillah juga masih bisa diatasi (sementara waktu).

Lalu masalahnya apa? Masalahnya, di rumah ada BTS untuk wireless koneksi internet yang kalau baterenya sudah habis bakal mengganggu pelayanan publik ISP. Nah, itu masalahnya. Sebagai pelayan publik, sedianya PLN paham lah masalah gangguan layanan publik. Saya sendiri juga bekerja di pelayanan publik. Sementara ini kantor saya belum punya genset yang mumpuni. Kalau listrik padam 7 jam??? Perpustakaan sebagai pelayanan publik juga akan terganggu.

Mereka yang akan meminjam atau mengembalikan buku jadi tidak bisa terlayani. Yang terdesak mencari buku untuk skripsi, thesis, tugas kuliah atau sekolah bisa terganggu juga. Jadi???? Nah! Saya sudah kehabisan ide untuk PLN. Genset sendiri harus dikasih 'minum' solar yang sekarang walau tersedia nonsubsidi, tetap saja kuotanya masih juga terbatas. Lalu PLN? Solusi apa nih yang bagus untuk kita bersama. Namanya juga pelayan publik. Yuk, duduk bersama untuk mencari solusi yuk! Biar rapor pelayanan publik kita sama-sama dapat lampu hijau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun