Mohon tunggu...
Phiner Seran
Phiner Seran Mohon Tunggu... -

Berziarah mencari nilai hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Candlemas

2 Februari 2011   01:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:58 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap tanggal 2 Februari menurut tradisi, orang merayakan pesta candlemas, dalam bahasa Prancis disebut Chandeleur. Pesta ini sangat berkaitan dengan cahaya atau terang. Selain itu pesta ini mengungkapkan simbol dari penyucian/pentahiran/pemulihan dan juga kemakmuran, kesuburan, kebahagiaan dan harapan akan hidup lebih baik yang membawa kepada keselamatan dan kesejahteraan. Dari etimologinya, berasal dari kata candle – candela yang berati lilin, cahaya. Maka dari sinilah terungkap ‘Fiesta candelarum’ : pesta lilin.


Candlemas merupakan pesta atau perayaan wajib dalam Gereja (Katolik) ; 40 hari setelah hari raya Natal, Gereja merayakan pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah dan sekaligus pesta pentahiran Maria, BundaNya, yang dirayakan setiap tanggal 2 Februari.


Memenuhi hukum Musa, Yoseph membawa Yesus serta Maria ibuNya ke kenisah Yerusalem, sebagaimana dikisahkan Lukas 2, 22-40. « Lalu ketika tiba waktu penyucian menurut hukum Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”, dan untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. » (Lk 2, 22-24).


Gereja dalam tradisinya, pada perayaan ini keluarga-keluarga membawa anak-anak untuk diberkati, disertai pemberkatan lilin-lilin sebagai symbol terang, Yesus Kristus sebagai terang dunia yang menghalau kegelapan. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Injil ketika Simeon yang dipenuhi Roh Kudus, menerima bayi Yesus dan menatangNya sambil memuji Allah, katanya : « Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menyatakan kehendak-Mu bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. »


Dari sini terungkap misi Yesus, bahswa Yesus Kristus yang masih bayi itu diproklamirkan menjadi terang atau cahaya dunia. Kedatangan Yesus bukan hanya sebagai pemenuhan Mesias yang dijanjikan untuk Israel tetapi Dia adalah cahaya bagi bangsa-bangsa.


Jadi candlemas bagi Gereja merupakan pesta Yesus Kristus dipersembahkan di Kenisah setelah 40 hari kelahiranNya dan 32 hari setelah Ia disunat, pesta pentahiran Maria ibuNya, dan pemakluman oleh Simeon bahwa Yesus Kristus adalah Sang Terang bagi bangsa-bangsa.


Oh… ada juga yang lain, dalam tradisi eropa di hari candlemas juga pesta ‘crêpe’ : sejenis roti dadar yang eunaakkk…… menu wajib bagi setiap keluarga dan di rumah-rumah makan. Buruan yuk….


Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun