~INGIN HANDUK, DAPAT SARUNG~
Kisah Si Bedul
Disebuah asrama di sebuah kota. Ada seorang anak yang bernama Bedul. Bedul berasal dari sebuah desa disalah satu kabupaten. Ia pergi ke kota guna untuk menempuh pendidikan yang lebih layak dari pada didesanya. Ia bersekolah disebuah sekolah swasta, dan ia tinggal disebuah asrama yang dikelola oleh lambaga Katolik. Â
Setiap harinya, Bedul selalu mengikuti kegiatan yang ada diasrama tersebut. Mulai dari bangun pagi, mandi, doa pagi dan seterusnya Bedul lakukan setiap harinya. Tentu kebiasaan ini tidak pernah Bedul lakukan selama ia dirumah. Jadi, Bedul harus beradaptasi dengan semua kebiasaan tersebut.
Setiap pagi, Bedul harus bangun labih pagi daripada temannya jika ia ingin mendapat wc yang layak digunakan. Karena, kebanyakan wc yang ada diasrama tersebut banyak yang rusak. Ada yang rusak di bagian gagang pintunya, ada yang jebol di bagian bawah pintu, dan masih banyak lagi. Sehingga, Bedul harus mempunyai rencana agar ia mendapatkan wc yang bagus. Hingga suatu hari, Bedul mempunyai sebuah rencana. Sebelum tidur, Bedul pergi mengambil handuknya dan ia simpan dibawah bantalnya. Supaya ketika bel bangun berbunyi, ia bisa langsung lari kekamar mandi.
Hingga pada peristiwa yang ia alami. Pada suatu malam, Bedul melakukan kebiasaannya tersebut. Ia meletakkan handuk di bawah bantalnya, lalu segera tidur. Keesokan harinya, ketika bel bangunberbunyi, " KRIIINNNGGG......KRIIINNNGGG.......", dengan semangat Bedul pun langsung segera lari ke wc. Ia mendapatkan  wc yang bagus. Bedul pun mandi seperti layaknya hari biasanya. Ketika Bedul mau mengeringkan badannya, ia baru sadar jika yang dipakainya untuk mengeringkan badannya itu bukanlah handuk, melainkan sarung yang ia pakai waktu tidur semalam.
Alhasil apa boleh buat, ia terpaksa menggunakan sarung tersebut untuk mengeringkan badannya. Setelah ia keluar dari wc, teman-temannya heran dan mengatawakan Bedul. Karena yang ia bawa untuk mandi adalah sarung. Peristiwa ini menjadi bahan ejekan bagi Bedul. Tetapi, Bedul hanya menganggap itu adalah sebuah kegagalan fokus. Bedul hanya bisa menahan rasa malu dihadapan temannya. Peristiwa ini tidak akan Bedul lupakan sepanjang perjalanan hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H