Para Kompasianer tercinta, apa kabar?
Semoga Anda semua ada di dalam naungan kerahiman Allah. Bahagia rasanya bisa kembali menjumpai Anda.
Tulisan kali ini akan membahas mengenai kata turunan yang dibentuk melalui proses pemajemukan (komponisasi). Apabila bentuk dasar unsur depan kata tersebut berakhir konsonan dan unsur berikutnya berawal vokal, penulisan vokal itu dalam aksara Jawa tetap (tidak berubah menjadi konsonan-perangkap konsonan penutup bentuk dasar unsur depannya).
Contoh:
1. mangan ati (makan hati), mangan berakhir konsonan |n| dan ati berawal vokal |a|.
Penulisan
mangan ati dalam aksara Jawa tetap
mangan ati, bukan
mangannati.
2.
babat alas (babat hutan), babat berakhir konsonan |t| dan alas berawal vokal |a|.
Penulisan
babat alas dalam aksara Jawa tetap
babat alas, bukan
babat talas.
3.
panèn urang (panen udang), panèn berakhir konsonan |n| dan urang berawal vokal |u|.
Penulisan
panèn urang dalam aksara Jawa tetap
panèn urang, bukan
panèn nurang.
4.
pitik ireng (ayam hitam), topèng berakhiran konsonan |k| dan ireng berawal vokal |i|.
Penulisan
pitik ireng dalam aksara Jawa tetap
pitik ireng, bukan
pitik kireng.
Lihat Humaniora Selengkapnya