Mohon tunggu...
philip jessuf
philip jessuf Mohon Tunggu... -

Tegakkan hukum, tetapi jagalah agar langit tidak menjadi runtuh karenanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Tidak Menciptakan Alam Semesta?

4 September 2010   13:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:27 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ilmuwan Inggris Stephen Hawking dalam buku barunya "The Grand Design" yang ditulis bersama fisikawan AS, Leonard Mlodinow, mengatakan, Big Bang hanyalah konsekuensi dari hukum gravitasi. "Karena adanya hukum seperti gravitasi, alam semesta dapat dan akan menciptakan dirinya dari ketiadaan. Penciptaan spontan adalah alasan bahwa ada sesuatu dan bukannya tidak ada, mengapa alam semesta ada, mengapa kita ada," tulis Hawking. "Tidak perlu pertolongan Tuhan untuk membuat alam raya tercipta," katanya. Because there is a law such as gravity, the universe can and will create itself from nothing. Spontaneous creation is the reason there is something rather than nothing, why the universe exists, why we exist. It is not necessary to invoke God to light the blue touch paper and set the universe going.

Siapakah Hawking? Kompas 4/9-2010 menulis, Hawking (68) dikenal karena karyanya mengenai lubang hitam, kosmologi, dan gaya berat kuantum. Dalam bukunya tahun 1988, ia tampaknya menerima kemungkinan adanya pencipta, dengan mengatakan bahwa penemuan sebuah teori yang komplet akan merupakan "kemenangan akal budi manusia - karena kita akan mengetahui pikiran TUHAN".

Namun, lanjut Kompas, The Grand Design tampaknya menjauh dari pendapat itu, dengan mengatakan, fisika dapat menjelaskan hal-hal tanpa perlunya pencipta yang membuat alam semesta demi manusia. Hawking menyebut penemuan sebuah planet yang mengorbit sebuah bintang di luar tata surya kita membantu mendekonstruksi pandangan Bapak Fisika Isaac Newton bahwa alam semesta tidak bisa muncul dari kekacauan, melainkan diciptakan oleh TUHAN.

Nah, bagaimana pandangan Anda? Jika Hawking berbicara mengenai TUHAN, seharusnya ia pun harus ber-Tuhan terlebih dahulu, setidak-tidaknya ia harus sudah memperoleh pemahaman yang cukup tentang siapakah TUHAN menurut agama yang diyakininya atau menurut agama-agama yang meyakini adanya TUHAN sebagai pencipta alam semesta. Dengan demikian, seorang ateis atau yang tidak mengenal siapakah TUHAN itu tidaklah patut memberikan pendapatnya mengenai TUHAN atau mengaitkan pendapatnya dengan ada dan tiadanya TUHAN.  Sama halnya tidaklah etis seorang dokter yang berlatar belakang pendidikan kedokteran (Barat) yang tanpa memiliki sedikit pun ilmu pengobatan tradisional menyatakan suatu obat tradisional (herbal) tidak akan menolong untuk digunakan dalam mengobati suatu penyakit. Seharusnya dokter itu mengatakan, "Sori, saya tidak dapat memberikan pendapat saya, karena pengobatan tradisional bukan bidang keahlian saya".  Tugas ilmuwan hanyalah memberikan laporan bahwa alam semesta berdasarkan penelitian yang dilakukan terbentuk berdasarkan suatu proses tertentu. Tidak pada tempatnya berdasarkan suatu penelitian lalu  ia menyatakan seolah-olah TUHAN mengambil peran atau tidak dalam proses penjadian alam semesta tersebut, karena ilmu pengetahuan (Barat) yang ditekuninya tidak pernah dimaksudkan untuk meneliti ada tidaknya campur tangan TUHAN dalam proses terbentuknya alam semesta itu.  Ilmu (Barat) itu hanya menguji hal-hal dengan metode tertentu ada tidaknya hubungan kausal di antara mereka.

Hawking  mengatakan, karena adanya hukum seperti gravitasi, alam semesta dapat dan akan menciptakan dirinya dari ketiadaan (Because there is a law such as gravity, the universe can and will create itself from nothing). Pendapat Hawking ini jelas mengandung suatu "contradictio in terminis". Pada satu sisi ia mengatakan tidak perlu campur tangan untuk membuat jagat raya tercipta. Namun, pada sisi lain ia berkata, "Karena adanya hukum seperti gaya berat, alam semesta dapat menciptakan dirinya sendiri". Apakah Hawking menjelaskan dalam buku barunya tersebut, jika karena adanya hukum seperti gravitasi, alam semesta dapat menciptakan dirinya sendiri, lalu siapakah yang menciptakan hukum gravitasi itu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun