Mohon tunggu...
Philbert Gunawan
Philbert Gunawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tokoh Nasional dari Keluarga Pedagang Minangkabau

3 Mei 2022   20:38 Diperbarui: 5 Mei 2022   14:24 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1902 lahirlah anak bernama Mohammad Hatta di wilayah bukittinggi. Mohammad Hatta memiliki ayah keturunan ulama yang meninggal pada saat ia berumur 7 bulan. Sedangkan Ibunya adalah keturunan pedagang. Mohammad Hatta tumbuh menjadi orang yang gemar membaca buku, pintar, dan taat beribadah. Beliau memulai pergerakan politik saat masih menjadi pelajar. Macam rintangan seperti pengasingan dan penangkapan menjadi hal yang biasa untuknya. Hal itu tidak meredupkan semangat politiknya. Bahkan saat ingin diasingkan ia membawa 12 peti berisi buku untuk dibaca disana.

Pada tahun 1942 Jepang mulai memerintah di Indonesia, saat itu Mohammad Hatta sedang balik ke Jakarta. Pada tahun berikutnya Ia bersama Soekarno dan Ki Bagoes Hadikoesoemo diundang ke Jepang menemui Kaisar Hirohito. Kaisar memberinya bintang Kekaisaran(Ratna Suci) yang berarti dianggap sebagai keluarga kaisar. Selain itu Mohammad Hatta aktif menjadi pemimpin Poetera, anggota BPUPKI, dan wakil pemimpin PPKI.

Pada tahun 1945, Ia dan Soekarno diculik oleh para pemuda karena menentang jadwal proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dijanjikan Jepang. Saat itu, Jepang sedang lengah karena sedang diserang oleh sekutu. Melihat kesempatan ini, Mohammad Hatta dan Soekarno setuju memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada keesokan harinya yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. Mohammad Hatta kemudian menjadi wakil presiden RI pertama pada tahun 1956. Hingga akhirnya beliau wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Sumber: Konflik Bersejarah – Ensiklopedia Pendudukan Jepang di Indonesia (buku).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun