Mohon tunggu...
Pheseline Felim
Pheseline Felim Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi (Public Relations) President University.

Selanjutnya

Tutup

Money

Saatnya Menarik Perhatian, Bukan Mencari Perhatian

16 Oktober 2016   19:49 Diperbarui: 18 Oktober 2016   23:29 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: http://leesweb.org/boekenkaravaan/index.php/2016-nieuwsbrief-2-februari-creativiteit/

Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri:

“Apa yang membuat saya membeli produk A?”

“Mengapa saya selalu membeli produk tersebut disaat banyak produk serupa lainnya?”

“Apa yang membuat saya begitu yakin bahwa produk yang saya beli adalah produk terbaik untuk saya?”

Jawabannya mungkin, “Tidak.”

Memang seringkali kita tidak sadar bahwa kita terlalu ‘setia’ terhadap suatu produk tanpa alasan. Mungkin Anda sekarang sedang berpikir bagaimana perhatian Anda bisa tertarik oleh suatu produk. Bukankah logikanya frasa “Mencari Perhatian” cenderung membuat kita tidak nyaman, ibarat seseorang yang suka mencari perhatian namun malah membuat kita menjauh karena usahanya sangat menyebalkan?

Akan tetapi, sebuah bisnis memiliki strategi yang berbeda untuk menarik perhatian Anda. Strategi tersebut menjadikan produk mereka bukan hanya sekedar komoditas yang diperjual-belikan, melainkan sebuah produk brand yang memiliki manfaat secara emosional sehingga begitu digemari dan dicintai oleh konsumen.

Menurut teori Attention Economy dalam studi ilmu Bisnis, manusia dikelilingi oleh banyak sekali informasi yang berasal dari banyak sumber. Karena keterbatasan otak manusia untuk mencerna semua informasi tersebut, manusia hanya akan memberikan perhatian untuk informasi yang menurut mereka relevan dan bermanfaat. Disinilah strategi diperlukan oleh sebuah bisnis untuk mendapatkan perhatian dari target konsumennya; strategi menarik perhatian, bukan mencari perhatian.

Beberapa strategi yang dilakukan oleh bisnis-bisnis sukses dibawah ini akan membuat Anda lebih memahami apa yang dimaksud dengan strategi menarik perhatian, bukan mencari perhatian.

1. Memberikan solusi
Sebuah bisnis atau produk pasti bertujuan untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan pasar sehingga produk tersebut mendapatkan perhatian dan laku. Contohnya, maraknya transportasi online saat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi umum yang praktis, nyaman, dan terjangkau. Kemunculan Go-Jek pada tahun 2010 di Indonesia sangat menarik perhatian masyarakat bahkan sampai saat ini karena penggunaannya yang praktis, nyaman, dan terjangkau walaupun sempat ada perdebatan dengan transportasi ojek tradisional

2. Melakukan sesuatu yang unik
Sebagian besar orang tertarik pada hal-hal yang unik. Oleh sebab itu, sangat penting bagi sebuah bisnis untuk menghasilkan produk yang unik atau melakukan cara yang unik dalam mempromosikan produknya. Contohnya, YesBoss – sebuah bisnis startup di Indonesia – menawarkan cara baru, unik, dan praktis dari perkerjaan asisten. YesBoss membantu konsumennya secara virtual layaknya sebagai seorang asisten pribadi. Para ‘majikan’ ini dapat meminta asisten virtualnya untuk melakukan perkejaan yang tidak dapat atau tidak sempat dikerjakan melalui SMS seperti memesan tiket, membeli barang, atau hanya sekedar meminta saran di hari spesial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun