Keberadaan kolam ikan Desa Sendangrejo sangat banyak dan terhampar luas. Namun, beberapa tahun terakhir, kolam-kolam di desa ini banyak yang tidak terawat dan dibiarkan kosong. Hal ini menyebabkan penurunan produksi ikan dan berdampak negatif terhadap perekonomian lokal yang sebagian besar bergantung pada sektor perikanan.
Melihat kondisi tersebut, Tim PPK Ormawa Nawasatya UGM tergerak untuk membantu masyarakat Desa Sendangrejo melalui program revitalisasi kolam. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan kembali fungsi kolam-kolam yang tidak aktif dan menjadikannya sumber penghasilan bagi masyarakat desa.
Revitalisasi kolam non-aktif ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Tim Nawasatya UGM pertama-tama melakukan identifikasi dan penilaian terhadap kolam-kolam yang tidak aktif. Proses ini melibatkan pengukuran luas kolam, kondisi fisik, serta potensi lingkungan sekitar.
2. Setelah kolam yang akan direvitalisasi dipilih, tim melakukan pembersihan kolam dari gulma dan sampah. Selanjutnya, dilakukan perbaikan infrastruktur seperti tanggul, saluran air, dan sistem drainase untuk memastikan kolam siap digunakan.
3. Benih ikan air tawar, seperti ikan lele, nila, dan gurame, kemudian didatangkan. Pemilihan jenis ikan didasarkan pada preferensi pasar dan kemampuan adaptasi ikan terhadap lingkungan kolam.
4. Setelah kolam siap, benih ikan dimasukkan ke dalam kolam untuk proses pendederan. Pendederan adalah tahap awal dalam budidaya ikan yang bertujuan untuk membesarkan benih ikan hingga mencapai ukuran tertentu sebelum dijual atau dipindahkan ke kolam yang lebih besar.
5. Tim juga memberikan pelatihan kepada masyarakat desa tentang teknik budidaya ikan yang baik dan benar, manajemen kolam, serta pemasaran hasil perikanan. Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan program dan kemandirian masyarakat dalam mengelola kolam.
Program revitalisasi kolam non-aktif ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi Desa Sendangrejo. Beberapa di antaranya adalah dengan aktifnya kembali kolam-kolam yang sebelumnya tidak terpakai, produksi ikan air tawar di desa ini meningkat secara signifikan. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dari sektor perikanan
Keberhasilan program revitalisasi kolam non-aktif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa. Tim PPK Ormawa Nawasatya UGM berharap bahwa melalui kolaborasi dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat, program ini dapat diperluas dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi perekonomian desa-desa di Indonesia.Selain itu, keberlanjutan program ini juga menjadi fokus utama. Dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan, diharapkan masyarakat Desa Sendangrejo dapat terus mengelola kolam-kolam tersebut secara mandiri dan menjaga keberlanjutan produksi ikan air tawar di masa mendatang.
Revitalisasi kolam non-aktif oleh Tim PPK Ormawa Nawasatya UGM ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan semangat gotong royong, tantangan ekonomi dapat diatasi dan masa depan yang lebih baik dapat diraih. Desa Sendangrejo kini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dan inisiatif dapat mengubah potensi menjadi realita yang menguntungkan bagi seluruh masyarakat.