Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Freelancer - Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Start Bagus Ahok dan Citra Politik Dirinya

4 Agustus 2016   12:36 Diperbarui: 5 Agustus 2016   04:30 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : temanahok.com

Ada hal yang sangat berbeda dilakukan Ahok dengan calon gubernur lainnya, dia memulai start yang lebih baik dibandingkan lawan-lawannya. Disaat beberapa orang menyatakan keinginan (akan) menjadi calon gubernur, Ahok sudah duluan ‘mangkampanyekan’ diri sebagai calon guburnur dari jalur independen. Tak tanggung-tanggung, dia meminta 1 juta KTP dari Kawan Ahok sebagai motor pendukungnya, jika ingin mengusungnya sebagai calon gubernur. 

Cara ahok ini membuat ketar-ketir orang lain yang ‘ingin’ menjadi gubernur. Apalagi, Kawan Ahok membuktikan mampu mengumpulkan 1 juta KTP sebagai bukti kalau Ahok layak diperhitungkan. Jumlah KTP untuk mendukung Ahok lebih dari cukup sebagai syarat yang seharusnya, yaitu 532.213 lembar, agar bisa maju sebagai calon gubernur jalur independen di Pilkada DKI Jakarta.

Riuh tinggi dukungan melalui  KTP sebagai gambaran dari dukungan warga DKI tersebut disambut dengan sumringah oleh 3 partai politik. 3 Partai, yakni NasDem, Hanura, dan Golkar kepincut untuk menggandeng Ahok sebagai calon gubernur. Posisi ini tentu menguntungkan Ahok. Dikala calon lain masih berkoar-koar sebagai penantang sang Gubernur, tetapi belum punya partai pendukung. 

Ahok dengan gagahnya sudah didukung oleh 3 partai.  Jadilah Ahok memilih jalur pencalonan dalam Pilkada DKI 2017 melalui kendaraan partai politik bersama dengan tiga partai pendukung dan tentu saja tetap digandeng oleh bus besar bernama Teman Ahok.

Sementara calon lainnya sampai saat ini saja, baru Sandiaga Uno yang sudah pasti didukung oleh Partai Gerindra, tetapi dia masih perlu ke sana dan ke mari untuk mencari partai pendukung lainnya demi menciptakan koalisi agar memuliskan niat sang pengusaha menjadi orang nomor satu di Jakarta. Lalu kepada siapa calon seperti Yusril, Ahmad Dhani, Haji lulung mencari dukungan? Sudah lupakan saja, tulisan ini porsi besarnya memang untuk Ahok semata.

Ahok membuktikan bahwa dirinya melakukan langkah yang bagus dan tidak main-main dalam pencalonan dirinya sebagai Gubernur untuk masa kepemerintahan selanjutnya. Kalau dipikir-pikir, Ahok sudah dua kali menang start terdepan dari calon lainnya, pertama kali pencalonan gubernur lewat jalur independen hanya dirinya yang melakukannnya dan start kedua kali dimenangi ketika 3 partai dengan meyakinkan mengusung dirinya sebagai calon gubernur. Seperti ajang Formula 1, urutan pertama dapat menentukan prestasi sebagai sang jawara.

Menarik sekali, Ahok telah berhasil menjadi bintang pujaan dengan panggung diciptakan dirinya dan para pengusungnya. Partai politik bertekuk lutut dan dibuat ketar-ketir olehnya sampai-sampai pernah mencap Ahok telah melakukan deparpolisasi, yang diterjemahkan secara bebas, ‘mengkerdilkan’ peran partai politik dalam demokrasi pemilihan gubernur di Ibu Kota Indonesia, Kota Jakarta.

Menilik Citra Diri Ahok

Ahok berhasil mencitrakan dirinya sebagai calon pemimpin Kota Jakarta yang layak dipertimbangkan apalagi dia memiliki kemungkinan terpilih yang sangat besar sebagai Gubernur di Kota Jakarta. Apa buktinya, ya tentu saja berbagai survey telah menunjuk dirinya sebagai calon gubernur dengan elektabilitas tertinggi, entah itu survey disebut bayaran atau dari lembaga survey independen. Lalu seperti apa citra diri Ahok dalam panggung pemilihan gubernur Kota Jakarta?

Menurut seorang pengamat politik, RD Silvian M Mongko (sumber ada di sini), Ahok berhasil dalam menciptakan medan magnet tersendiri sampai-sampai mengguncang elektabilitas partai dan memiliki daya tawar yang tinggi di bursa Pemilihan Gubernur DKI pada 2017 mendatang. Apa yang dilakukan Ahok berdasarkan cara pandang dan visi politik terhadap manusia dan segala segi kemanusiaan (humanisme).

Sisi kemanusiaan itu diciptakan melalui melawan semua mekanisme dan tata kelola politik yang kontraproduktif. Integritas politik Ahok dianggap cukup terukur dalam keberanian dan komitmennya pada kebijakan-kebijakan politik yang pro rakyat. Jadilah integritas, keberanian dan komitmen pada kemanusiaan dapat menjadi amunisi politik yang tak terkalahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun