Awal Maret 2013, Berbekal dari kemampuan istri yang bisa membuat makanan olahan, saya dan istri memulai peruntungan mencari rejeki pada usaha kuliner. Kami membuat 3 macam makanan olahan untuk dijual, antara lain batagor, nugget, dan macaroni goreng. Pada dua bulan pertama usaha tidak begitu lancar, karena angka penjualan yang tidak kunjung meningkat. Yang namanya baru memulai usaha itu memang tidak mudah, namun tidak boleh menyerah dan pantang mundur sebelum laku. Saya dan istri mulai berpikir-pikir apa yang kurang dari ikhtiar kami dalam usaha ini. Setelah dipikir-pikir ada 2 persoalan utama penghambat; (1) kota tempat tinggal kami berproduksi tampaknya tidak stategis untuk pemasaran; (2) Daya beli masyarakat yang tak sebaik di Kota-Kota besar, seperti Kota Bandung dan Kota Jakarta.
[caption id="attachment_352888" align="aligncenter" width="300" caption="Product NayaFood"][/caption]
Kami menetap di kota Cianjur. Kota penghubung antara dua kota besar; Kota Bandung dan Kota Jakarta, andai tak ada jalan tol Cipularang. Meski pun sudah memiliki pelanggan tetap, kami memperhitungkan kalau hanya mengandalkan penjualan di Cianjur saja, maka produksi makanan olahan kami terjual dengan angka yang segitu-gitu saja. Selain itu, tingkat daya beli masyarakat ternyata tidak terlalu baik, buktinya makanan yang kami jual dianggap mahal harganya dan orang membandingan harganya dengan makanan olahan yang dijual di supermarket/ minimarket Misalnya apabila kami menjual nugget isi 400 gr dengan harga Rp22.000, maka calon pembeli membandingkannya dengan harga nugget bermerk yang harganya relative sama, bahkan bisa lebih murah kalau sedang diskon. Tak jarang orang menilai, makanan olahan produksi rumahan harusnya lebih murah. Karena itu kami harus berusaha memperluas pasar, kalau tak mau menyerah atau usahanya mati. Tetapi sekali lagi maju terus pantang mundur.
Terinspirasi dari berita dari semakin bertambahnya pengguna internet, saya mengusulkan kepada istri saya untuk menjual makanan olahan secara online saja. Istri saya ternyata berpikir hal yang sama dan menyetujui untuk melakukan penjualan online untuk menjangkau penjualan ke kota lain, terutama ke Kota Bandung dan Kota Jakarta. Dengan semangat membara dan sikap optimis yang tinggi, kami iklankan usaha makanan olahan kami di media sosial seperti facebook dan twitter dengan nama produk NAYAFOOD. Gayung bersambut, satu per satu pembeli mulai datamh dari dunia maya dan memesan produk NayaFood. Namun kendala baru datang, kami tidak memiliki pengalaman mengirim makanan olahan yang digolongkan “makanan basah” lewat jasa pengiriman.
Untuk itu, kami mulai bertanya-tanya jasa pengiriman apa yang bisa mengirim makanan olahan dalam satu hari. Lalu, kami mencoba Jasa pengiriman “BoxS (bukan nama sebenarnya). Jasa pengiriaman itu memang bisa mengirim makanan dalam 1 hari, namun tak konsisten. Seiring jumlah pemesanan yang semakin meningkat, ternyata sebagian paket sampai kepada pelanggan tidak tepat pada waktunya. Padahal sudah diwanti-wanti, produk NayaFood harus sampai dalam waktu satu hari karena tidak menggunakan bahan pengawet. Sementara beberapa paket kiriman kami sampai dalam waktu 2 hari. Apa yang terjadi? Pembeli protes dan kami tentu saja merugi. Untuk menjaga kepercayaan pembeli, kami memberi garansi kepada mereka bahwa setiap makanan yang tidak sampai dalam 1 hari akan kami ganti dengan yang baru. Jadilah kami harus mengganti paket yang tidak sampai 1 hari tersebut.
Untuk mengurangi angka kerugian disebebkan pengiriman yang tidak tepat waktu, maka istri meminta saya mencari jasa pengiriman yang pasti sampai dalam 1 hari. Untungnya setelah tanya demi tanya pada pedagang lain yang menjual makanan secara online, pilihannya jatuh pada JNE atau TIKI.
Nah, untuk memilih antara TIKI atau JNE tidak terlalu sulit, karena TIKI letak kantornya terlalu jauh dari rumah kami. Berbeda dengan JNE, lokasinya tak jauh hanya butuh waktu 10 menit sampailah dikantornya. Selain itu cabangnya juga termasuk lebih banyak dibandingkan jasa pengiriman lain di Cianjur. Saya sendiri sudah pernah menggunakan Jasa JNE sebelum membuat usaha makanan olahan ini, namun acapkali menggunakan pengiriman waktu 3 hari atau lebih. Jadi, saya belum pernah mencoba pengiriman JNE dalam 1 hari.
[caption id="attachment_352891" align="aligncenter" width="300" caption="Bukti Pengiriman JNE"]
Sebelum mulai mengirimkan produk Naya Food menggunakan JNE, petugas JNE mayakinkan diri saya kalau paket makanan olahan yang dikirim pasti sampai dalam 1 hari. Petugas JNE tersebut mengatakan ada jenis pengiriman JNE YES. YES itu kepanjangannya Yakin Esok sampai. Dia menjelaskan JNE YES ada garansinya sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Jadi saya merasa JNE YES ini pantas untuk dicoba. Lalu, kami pun mulai mengirimkan produk makanan olahan kami menggunakan JNE YES. Sesuai namanya Yakin Esok Sampai, JNE berhasil meyakinkan kami kalau paket yang dikirimkan benar-benar sampai dalam 1 hari kepada pembeli.
Lalu, apakah paket yang dikirimkan melalui JNE selalu sampai tepat waktu kepada pelanggan kami? Tidak juga. Saya ingat pernah 2 kali tidak sampai tepat waktu, karena pengirimannya mendekati waktu liburan lebaran. Kami sempat melakukan komplain kepada petugas JNE atas keterlambatan tersebut. Namun seperti biasa, mereka melayani dengan ramah meskipun kami protes. Mereka menjelaskan situasi dan kondisi menjelang lebaran. Lagian mereka memang sudah mengingatkan, dasar sayanya aja yang memaksakan paket yang telah dipesan agar dikirimkan saja.
Dengan cara petugas menghadapi saya yang ramah dan memberi jawaban dengan jelas, sebagai pengguna JNE saya merasa puas dengan pelayanan mereka. Saya melihat petugas JNE cenderung melayani dengan menjaga hubungan baik seperti berteman dengan pelanggan. Setiap kali mengirim barang mereka selalu menyapa, “bos Batagor dan Nugget, mau kirim paket kemana hari ini.” Selain itu, saya juga merasa puas dengan petugas JNE yang mengantarkan paket ke rumah-rumah. Beberapa kali pembeli saya mengatakan barang sampai pada malam hari. Wah salut deh melayani hingga malam hari. Karena itu saya tak perlu ragu dan usah was-was, karena barang pasti sampai dengan selamat kepada pelanggan.
Yang paling saya suka itu, saya bisa mengecek barang saya sudah sampai dimana dengan Trace and Tracking dalam website www.jne.co.id. Saya tak perlu repot ke kantor JNE untuk menanyakan status barang yang saya kirim, tinggal klik nomor bukti pengiriman dan saya tahu kalau paket saya on progress atau sudah di tangan pembeli.
[caption id="attachment_352889" align="aligncenter" width="300" caption="Trace and Tracking"]
Selain itu, ada kolom untuk mengecek tarif, sehingga saya dapat mengetahui jumlah ongkos kirim yang harus dibayarkan oleh pembeli.
[caption id="attachment_352890" align="aligncenter" width="300" caption="Cek Tarif"]
Jasa pengiriman JNE YES yang selama ini lancar tentu berdampak positif terhadap citra usaha NayaFood dimata pelanggan. Pelanggan menjadi tak ragu memesan produk kami, meski berada di kota yang berbeda. Kami selalu meyakinkan kepada pelanggan kalau makanan olahan yang kami kirim yakin esok harinya sampai. Menariknya tak sedikit dari pembeli yang langsung meminta pesanannya dikirimkan melalui JNE saja. Jadi makin yakin deh, 24 tahun JNE melayani tidak akan merugikan penggunanya jasa pengirimannya. Selamat Ulang Tahun JNE ke 24.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H