Setelah menyelesaikan salat subuh, anak sulung terbelalak matanya melihat saya. "Tumben salat subuh," katanya. Sebagai Ayah, saya tercekat. Sudah begitu lamakah anak laki-laki ganteng ini tidak melihat Ayahnya salat subuh. Mendengar kata-kata tersebut, sungguh muncul rasa malu dalam diri. Seharusnya menjadi contoh dalam beribadah, malah malah diomongin seperti itu.
Jadi sesuai tema Ramadan Bercerita di kompasiana.com, targetku untuk Ramadan 2024 mulai menjalankan ibadah salat wajib rutin kembali. Walau tentu saja tidak mudah semudah dalam tulisan, tetapi kenapa tidak mencoba untuk memulainya. Apalagi anak mulai besar dan bisa berkata lugas menyentuh lubuk hati, "Tumben salat subuh."
Jadi, doa beserta harapan bisa benar-benar untuk rajin menjalankan salat wajib lima waktu. Tak cuma perkara salat saja, tetapi bisa melaksanakan dengan tepat waktu dan khusyu. Malu juga sama umur, kalau salat cuma sekadar yang penting ibadah semata. Â
Sejujurnya saja, melakukan ibadah dengan disiplin yaitu tepat waktu tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh pembiasaan dan komimen yang kuat dari dalam diri sendiri. Bagaimana mau mengingatkan anak salat , kalau orang tua tak mampu meningkatkan kedisiplinan dan kualitas beribadah salat.
Kalau mengutip dari website NU Online, sesuai ditasbihkan dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman : "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (Q.S. An-Nisaa : 103). Jadi seseorang yang menjalankan salat alangkah sebaiknya dijalankan secara tepat waktu.
Target Lain: Melakukan Kegiatan Sosial Berkaitan Buku Buat Taman Baca dan Dukungan Alat-Alat Sekolah
Selain perkara target salat yang wajib dikerjakan, ada target lain yang dipikirkan di bulan Ramadan ini, yaitu melakukan kegiatan sosial lagi di bidang pendidikan. Sejak 9 tahun lalu, turut dalam komunitas Sabumi Volunteer yang fokus utama menyediakan sarana pendidikan bagi anak-anak pelosok di Sukabumi.
Di bulan Ramadan biasanya kegiatan lebih aktif. Karena lebih banyak orang yang mau bantu menyediakan alat-alat sekolah dan buku bacaan, terutama untuk taman baca masyarakat.
Jadi targetnya di Bulan Ramadan, setidaknya bisa mengumpulkan buku-buku buat taman baca dan menyalurkan bantuan alat tulis bagi anak-anak yang membutuhkan. Sekolah negeri memang gratis, tetapi membeli alat tulis tidaklah murah.
Selain itu, buku memang disediakan oleh sekolah, tetapi ketersediaan ragam  buku bacaan tidaklah banyak. Maka butuh uluran tangan untuk menyediakan buku-buku bacaan tersebut buat anak-anak sekolah di Sukabumi. Semoga target ini tercapat dan bisa dilakukan di bulan Ramadan tahun 2024 ini.Â