Istri saya terkadang membuat makanan berbuka puasa yang lebih untuk dikonsumsi sebuah keluarga kecil dan sebagian dibagikan kepada tetangga. Seperti dua hari  sebelum tulisan ini ditayangkan di kompasiana, kelebihan kolak pisang diberikan ke tetangga dekat rumah.Â
Setelah saya membagikan kolak pisang kepada seorang tetangga yang kebetulan berjualan gorengan datang ke rumah, selanjutnya anak sulung saya yang baru berumur 9 tahun keliling ke beberapa rumah. Raut mukanya tampak senang ketika membawa makanan berbuka tersebut.
Hikmah Membagikan Kolak Pisang dan Ingatan tentang Ajaran dari Seorang Ibu
Selesai membagikan ke tetangga, saya menanyakan kepada anak saya, "Apa hikmahnya berbagi kolak pisang tadi?" Ia berpikir sebentar. "Kalau menurut abang, bagi kolak pisang itu bikin senang, buat orang tersenyum, dan makanan yang dimasak ibu enggak ada sisanya."
Saya beri acungan jempol kepadanya. Ia pun tersenyum. Saya ceritakan kepadanya kalau berbagi itu sifat baik yang harus dilakukan hingga dewasa nanti. Orang yang berbagi itu tidak akan pernah rugi, karena selalu mendapat balasan dari orang yang menerima pemberian. Setidaknya seuntai senyuman. Entah dia mengerti atau tidak. Saya ingin anak sulung saya dari dua bersaudara mengerti kalau kegiatan berbagai selayaknya dilakukan hingga dia besar nanti.Â
Pertanyaan tentang hikmah, sering dilontarkan kepadanya dengan tujuan agar ia mengerti apa yang telah dilakukan. Jadi bukan sekedar memberi dan pulang ke rumah. Selain itu, juga mendapatkan kesan dan perasaan darinya tentang kegiatan berbagi makanan tersebut.Â
Saya percaya apa yang dicontohkan kepada si kecil akan diingatnya hingga dewasa kelak. Seperti  yang pernah diajarkan oleh Ibu saya kepada diri saya dulu. Ibu selalu memberi contoh untuk tak sungkan memberi apa yang ia punya kepada orang sekitar. Tak ragu berbagi, walaupun saya tahu makanan di rumah terkadang pas-pasan untuk dikunyah anak-anaknya. Ibu kerap memberi contoh baik tanpa menunjukkan pamrih.Â
Kalau kata Ayah saya, "Berkat sifat ibu yang suka memberi, datang banyak rezeki." Termasuk rezeki ketia didatangi begitu banyak orang yang takziah ketika ibu tersayang meninggal dunia awal tahun 2020 silam. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H