Mohon tunggu...
Phadli Harahap
Phadli Harahap Mohon Tunggu... Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Seorang Ayah yang senang bercerita. Menulis dan Giat Bersama di sabumiku.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Anak Rindu Kembali Belajar di Sekolah Sementara Orang Tua Tidak Mau Lagi Kehilangan Kewarasan

3 Januari 2021   22:37 Diperbarui: 3 Januari 2021   23:14 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak pertama saya sudah rindu sekali kembali belajar tatap muka dan bertemu teman-temannya di sekolah. Sejak Maret 2020, saya dan ibunya juga mendiskusikan dengan sanga anak memutuskan bersama untuk memiliki belajar secara daring saja. Tawaran belajar secara kelompok di rumah teman dan play date ke sekolah, kami tolak mentah-mentah. Pasalnya tidak bisa dipastikan protokol kesehatan benar-benar dapat dijalankan oleh pihak sekolah.

Apalagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi belum memberi keputusan hingga memasuki awal tahun 2021. Sementara itu, tingkat kerawanan COVID-19 di level oranye yang dapat diartikan masih rentan penyebaran virus. Sehingga, mau tidak mau sepertinya kondisi pembelajaran semester genap tahun ajaran 2020/2021 akan kembali belajar dari rumah.

Kalau sudah begini, saatnya sebagai orang tua kembali memutar otak dan membuat strategi belajar yang menyenangkan untuk anak kelas 3 SD. Sejujurnya saja, tidak mudah mengikuti materi pembelajaran secara daring yang diberikan oleh guru. Maka dari itu memoles cara belajar biar lebih asyik harus dilakukan.

Tidak Mengikuti Sepenuhnya Pembelajaran Dari Sekolah

Awal mula masa pandemi COVID-19 masih berusaha mengikuti pembelajaran dari skeolah. Lama-kelamaan kok malah keteteran. Apesnya materi pembelajaran kelas 3 SD sebagian besar tidak dipahami. Sementara guru gemar memberi tugas dan kadang terlambat bahkan lupa menyiapkan bahan apa yang harus dipelajari. Sayangnya, Om google ternyata tidak secerdas yang dikira. Tidak semua tugas anak bisa dicari di mesin pencarian.

Dari pada kehilangan kewarasan,pilihan terbaik adalah melewatkan sebagian materi pembelajaran. Bukan berarti sama sekali tidak belajar. Ajarkan semampu-mampunya dan sekuat-kuatnya. Kalau ada sudah mulai cemberut diajarin oleh orang tuanya. Sebaiknya hentikan kegiatan belajar di rumah dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya.

Saatnya Merdeka Belajar Seperti yang Dianjurkan Menteri Nadiem

Ketika ta sanggup lagi mengikuti bahan ajar dari guru. Cobalah mengajak anak belajarhal lain dan mengenali bakatnya. Tanya anak apa yang dia suka lakukan. Misalnya, anak saya suka bernyanyi. Siapkan mic dan buka youtube. Mainkan musik bernyanyilah. Selain kemampuan akademik, mana tahu sang anak punya bakat terpendam.

Mengikuti minat dan bakat bisa menjad  model merdeka belajar dari rumah. Sudah waktunya orang tua menelusuri bakan anak. Bukan orang tua yang memaksakan anak harus pintar semua pelajaran dan sanggup mengikuti semua pembelajaran. Dulu pernah sekolah kan, pasti malas sekali mengikuti mata pelajaran yang tidak diminati. Begitu pula yang dirasakan anak-anak. Cobalah merdeka belajar agar anak menemukan jalan dan mengembangkan bakat dari dirinya sendiri.

Kembali Belajar di Rumah dengan Kasih Sayang

Ingatlah rumah bukan tempat yang nyaman untuk belajar. Sedangkan orang tua mungkin tak mampu menjadi guru dengan sebenar-benarnya. Oleh karena itu, mengajar anak di rumah harus dengan kasih sayang. Anak suda rindu suasana belajar dan teman-temannya di sekolah. Sementara orang yang dihadapi mahluk yang sama setiap hari. Orang tua ang anak.

Apesnya, orang tua yang kerap tak sabar mengajari anak-anaknya. Bahkan baru menyadari kalau anaknya tidak bisa dalam pelajaran tertentu. Alih-alih mengajari anak biar bisa mengerti, malah emosi dengan mengeluarkan segenap caci-maki. Orang tua stress dan anak menjadi takut sama orang tua sendiri. Waktu yang lebih luang membangun kebersamaan antara orang tua dan anak selama masa pandemi. Malah menjadi kisah horror bagi si kecil.

Masa Pandemi COVID-19 belum usai. Kalau pemerintah belum mengizinkan pembelajaran tatap muka. Maka belajar dari rumah secara daring adalah pilihan terbaik. Anak mungkin akan tertinggal sebagian pelajaran, tetapi itu lebih baik daripada harus kehilangan buah hati kita.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun