RumahBaca Bambu Biru tak bisa diwujudkan tanpa dunia anak-anak. Dunia bermain yang asyik dan gembira. Nah, efek samping satu lagi adalah permainan egrang. Egrang bagi anak-anak di Kampung Cibiru adalah permainan kekinian, melewati batas penamaan tradisional yang dianggap usang. Permainan egrang permainan yang tetap menjadi bagian keseharian anak-anak. Kebetulan sekali, Kampung Cibiru sebagai kampung yang dihadiahi oleh Tuhan pohon bambu yang begitu banyak. Jadilah kampung Cibiru mulai menjadi sentra produksi alat permainan egrang.
Permainan ini ternyata telah berdampak luas, misal sudah ada Egrang Sukabumi - Korang Bumi yang mengenalkan permainan tradisional di sukabumi. Permainan diharapkan tak berwujud lokal yang harus bisa dimainkan dimana saja dan oleh siapa saja. Orang-orang mulai banyak memesan egrang dari kampung kami. Egrangnya dibuat oleh warga lokal. Jadi, kegiatan RumahBaca Bambu Biru telah berdampak luas dengan menghidupkan usaha warga sekitar dengan membuat egrang.
Rumah Baca ternyata bisa menarik anak-anak untuk datang sendiri. Mereka mulai mengenal buku dengan caranya sendiri. Satu lagi yang menarik tentu saja, rumah baca memiliki dampak lain, dari permainan egrang bisa berampak keuntungan ekonomi. Rumah Baca Bambu Biroe mulai bisa memperoleh penghasilan sendiri dari egrang yang mereka buat. Semoga saja Rumah Baca ini semakin berkembang dan begitu pula usaha pembuatan egrang semakin maju kedepannya.
Â