Otak merupakan bagian yang paling penting dari tubuh kita. Mengapa? Karena semua gerakan tubuh, fungsi organ-organ tubuh, dan semua pusat kehidupan kita terletak di otak.
Pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak. Pengalaman-pengalaman baru dapat memberikan rangsangan terhadap otak. Pengalaman baru dengan otak. Ketika otak menerima stimulus, proses komunikasi dari sel ke sel lain aktif (mengingat kembali fungsi dari sinapsis). Jika otak merasa stimuli yang diterimanya itu tidak penting, maka informasi tersebut akan mendapat prioritas rendah. Namun sebaliknya, jika otak merasa stimuli yang diterimanya itu penting untuk ditempatkan dalam long term memori, maka potensi memori pun terjadi dan kuat. Tiga aspek pembelajaran paling penting adalah akuisisi, elaborasi, dan formasi memori. Akuisisi adalahsebuah tahap penciptaan koneksi atau pada saat neuron-neuron itu saling berbicara satu sama lain. Elaborasi adalah tahap dimana pembelajar tidak hanya sekedar mengulang informasi dari fakta-fakta yang ada secara mekanik, tetapi juga membangun jalur neural yang kompleks dalam otak mereka yang dapat menghubungkan subjek-subjek dengan cara-cara yang bermakna.
Hendaknya sebagai pendidik harus mengoptimalkan pembelajaran yang disejajarkan dengan bagaimana otak belajar atau sering disebut pembelajaran berbasis otak. Proses pembelajaran yang akan diterapkan pada anak usia sekolah dasar hendaknya disesuaikan dengan kemampuan otaknya karena jumlah dan ukuran saraf otak terus bertambah hingga anak memasuki usia remaja. Guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah hendaknya mengetahui dan memahami bahwa pentingnya memanfatkan kedua belah otak untuk belajar. Belajar jadi mudah jika guru dapat menyeimbangkan kedua fungsi otak dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru harus mulai mampu mengenali dan memperhatikan anak-anak berbakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H